Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TENTARA Israel pada Sabtu (28/9) mengklaim telah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara baru-baru ini di pinggiran selatan Beirut, Libanon.
Dalam sebuah pernyataan di X, juru bicara tentara Israel Avichay Adraee mengatakan Nasrallah dilikuidasi selama operasi yang menargetkan komando pusat Hizbullah yang terletak di bawah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut.
Adraee menjelaskan serangan udara itu dilakukan dengan intelijen akurat dari badan intelijen militer, yang menargetkan lokasi di mana pimpinan Hizbullah dilaporkan mengoordinasikan serangan terhadap Israel.
Baca juga : Diserang Israel, Hizbullah Janji Perpanjang Derita Pemukim Ilegal
Ia menambahkan bahwa operasi tersebut juga mengakibatkan tewasnya Ali Karki, pemimpin front selatan Hizbullah, dan beberapa komandan Hizbullah lainnya.
Secara terpisah, harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pemimpin Hizbullah Nasrallah tewas setelah serangan udara yang menjatuhkan 80 ton bom di lokasinya di pinggiran selatan Beirut.
“Lebih dari 80 ton bahan peledak, termasuk bom penghancur bunker, digunakan untuk menyerang bunker komando Hizbullah dalam serangan yang menewaskan Hassan Nasrallah,” kata harian itu, dilansir Anadolu, Sabtu (28/9).
Baca juga : Nasrallah: Israel Melampaui Batas
Hizbullah belum mengomentari klaim tersebut. Israel telah menggempur Libanon sejak Senin dini hari dengan serangan yang telah menewaskan lebih dari 700 korban dan melukai hampir 2.200 orang, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Libanon.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Libanon sejak Oktober lalu adalah 1.540, di samping lebih dari 77.000 orang yang mengungsi dari wilayah selatan dan timur negara itu.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan terhadap serangan terhadap Libanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik Gaza menjadi perang regional. (I-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
KELOMPOK Hizbullah di Libanon mengaku berpihak kepada Iran dalam konflik bersenjata melawan Israel.
Lahir di kota suci Mashhad dari keluarga ulama sederhana, Ali Khamenei mulai terlibat dalam gerakan radikal pada awal 1960-an.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved