Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Anak, Perempuan, Petugas Medis Tewas dalam Serangan Israel di Libanon

Ferdian Ananda Majni
23/9/2024 19:51
Anak, Perempuan, Petugas Medis Tewas dalam Serangan Israel di Libanon
Serangan Israel ke posisi Hizbullah, Libanon.(Dok Al-Jazeera)

KEMENTERIAN Kesehatan Libanon mengatakan anak-anak, perempuan, dan petugas medis menjadi korban tewas dalam serangan Israel pada Senin (23/9) yang menargetkan Libanon selatan. Media pemerintah melaporkan Kementerian Kesehatan mengatakan serangan musuh Israel yang terus berlanjut di kota-kota dan desa-desa di selatan menyebabkan korban tewas terus bertambah.

"Di antara mereka yang syahid dan terluka ialah anak-anak, perempuan, dan paramedis,” kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataan. Sebelumnya militer Israel (IDF) mengeklaim telah menargetkan setidaknya 300 lokasi Hizbullah di Libanon.

Hizbullah mengeklaim telah menembakkan roket ke pangkalan militer Israel di Israel utara sebagai tanggapan atas serangan musuh Israel yang menargetkan wilayah selatan dan Bekaa. IDF mengatakan pertahanannya menahan setidaknya 35 proyektil yang diidentifikasi berasal dari Libanon.

Baca juga : Lebih dari 100 Tewas Sehari dalam Serangan Israel di Libanon

Kementerian Kesehatan Libanon telah meminta semua rumah sakit di selatan dan timur negara itu untuk menghentikan semua operasi yang tidak penting guna memberikan ruang, agar merawat korban luka akibat meluasnya agresi Israel.

Ada laporan lalu lintas padat ketika warga mengungsi ke selatan dan lembaga pendidikan ditutup. Israel tampaknya telah mengirimkan sekitar 60.000 panggilan telepon otomatis dan pesan teks kepada warga di Libanon yang memerintahkan mereka meninggalkan rumah mereka.

Serangan Israel telah diperingatkan dan militer Israel mengumumkan bahwa mereka berencana meningkatkan operasi. Pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara IDF dalam bahasa Arab mendesak masyarakat Libanon untuk meninggalkan rumah mereka sebelum gelombang serangan terjadi.

Baca juga : Pemimpin Dunia Cegah Perang Meluas, Hizbullah Siap Hadapi Israel

Dilaporkan ada 60.000 panggilan telepon otomatis yang dilakukan kepada penduduk di Libanon dan meminta mereka untuk mengungsi.

"Kami memperdalam serangan kami di Lebanon. Tindakan ini akan terus berlanjut sampai kami mencapai tujuan kami untuk mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah video yang diterbitkan oleh kantornya pada Senin (23/9).

"Ini hari-hari masyarakat Israel harus menunjukkan ketenangan," pungkasnya (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik