Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jurnalis Palestina kembali Tewas dalam Serangan Udara Israel

Wisnu Arto Subari
16/9/2024 09:14
Jurnalis Palestina kembali Tewas dalam Serangan Udara Israel
Tank Israel.(Dok Al-Jazeera)

KEMBALI seorang jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Ini menambah jumlah total jurnalis yang tewas sejak 7 Oktober tahun lalu menjadi 173 orang, kata kantor media di Gaza pada Minggu (15/9).

Menurut pernyataan kantor media tersebut, tentara Israel membunuh Abdullah Shakshak yang bekerja untuk beberapa media Arab. Pernyataan itu mengecam tindakan Israel yang menargetkan jurnalis Palestina dan meminta masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas kejahatan terhadap
jurnalis.

Pernyataan itu juga mendesak masyarakat internasional, organisasi internasional, dan organisasi yang peduli terhadap industri media dan jurnalisme untuk menghalangi pendudukan (pemerintah Israel), menuntutnya di pengadilan internasional atas kejahatannya yang sedang berlangsung, dan menekannya untuk menghentikan genosida serta pembunuhan terhadap jurnalis Palestina. 
  
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata darurat. Lebih dari 41.200 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas dan lebih dari 95.300 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
  
Serangan Israel menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang masih berlangsung yang menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel menghadapi tudingan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional. 

Baca juga : Israel Tangkap Tujuh Warga Palestina di Beberapa Wilayah Tepi Barat

Penggerebekan di Hebron

Seorang perempuan Palestina yang sedang hamil mengalami keguguran setelah pasukan militer Israel menggerebek rumahnya di kota Hebron, Tepi Barat, menurut laporan media lokal pada Minggu.

Pasukan Israel menggerebek beberapa rumah di wilayah selatan Hebron dan menyerang seorang pria Palestina serta istrinya, yang mengalami keguguran, lapor kantor berita resmi Wafa. Sang istri segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah penggerebekan tersebut, tulis Wafa.

Dalam kesempatan yang berbeda, para pemukim ilegal Israel menyerang warga Palestina di beberapa lingkungan di Kota Tua Hebron. Para pemukim bersenjata menggelar pawai pada Sabtu malam dari Masjid Ibrahimi di Hebron dan merusak sejumlah rumah serta properti saat mereka melewati beberapa lingkungan di Kota Tua Hebron, menurut Wafa.

Baca juga : 99 Jurnalis Tewas pada 2023, 72 dalam Perang Gaza

Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan militer besar-besaran Israel di Gaza yang menewaskan hampir 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober.

Setidaknya 703 orang, termasuk 159 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 5.700 lainnya terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Eskalasi ini terjadi setelah pendapat terkemuka dari Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di tanah Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade ialah ilegal dan menyerukan pengosongan semua permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya