Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

WHO Ungkap Ribuan Warga Gaza Cedera Parah

Cahya Mulyana
14/9/2024 18:49
WHO Ungkap Ribuan Warga Gaza Cedera Parah
Israel telah menghancurkan 117 sekolah, merusak 332 sarana pendidikan lainnya sejak 7 Oktober tahun lalu.(Anadolu)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa cedera parah pada anggota tubuh merupakan penyebab utama meningkatnya kebutuhan rehabilitasi di Jalur Gaza, dengan perkiraan korban cedera berkisar antara 13.455 hingga 17.550 orang.

Juru bicara WHO, Richard Peeperkorn, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (12/9), menyampaikan bahwa banyak korban yang mengalami lebih dari satu cedera. Gambaran itu diungkapka berdasarkan analisis terbaru WHO yang berfokus pada cedera baru yang terjadi sejak 7 Oktober 2023, tanpa memperhitungkan kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya.

Antara 3.105 hingga 4.050 korban mengalami amputasi, ungkap Peeperkorn. Ia menambahkan bahwa setidaknya seperempat dari korban cedera di Gaza hingga 23 Juli, atau sekitar 22.500 orang, diperkirakan mengalami cedera yang berdampak jangka panjang.

Baca juga : Vaksinasi Polio di Gaza Berjalan Lancar di Tengah Pertempuran

Peningkatan besar dalam jumlah penderita cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar besar berkontribusi pada jumlah total cedera tersebut, yang dialami ribuan perempuan dan anak-anak.

"Lonjakan besar kebutuhan rehabilitasi ini terjadi bersamaan dengan kehancuran sistem kesehatan yang sedang berlangsung. Kami sangat membutuhkan bantuan di bidang rehabilitasi ini," kata Peeperkorn, dilansir Anadolu, Sabtu (14/9).

Peeperkorn mencatat bahwa satu-satunya pusat rekonstruksi dan rehabilitasi anggota tubuh di Gaza, yang terletak di Kompleks Medis Nasser, berhenti berfungsi pada Desember karena kekurangan pasokan. Selain itu, ujarnya, banyak petugas kesehatan yang terpaksa meninggalkan Gaza demi keselamatan.

Hingga 10 Mei sebanyak 39 fisioterapis dilaporkan tewas. Analisis WHO ini hanya berfokus pada cedera baru akibat eskalasi agresi Israel sejak Oktober lalu. Namun, puluhan ribu warga Palestina di Gaza hidup dengan kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya, yang diperburuk oleh kurangnya layanan kesehatan yang memadai. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya