Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KAMPANYE vaksinasi yang kompleks dan berskala besar untuk menginokulasi anak-anak guna melawan ancaman polio yang baru muncul di Jalur Gaza telah dimulai dengan sukses, meskipun pertempuran terus berlanjut di wilayah tersebut. Pejabat PBB dan otoritas kesehatan setempat menyebut kondisi menular seperti disentri, pneumonia dan penyakit kulit parah mempengaruhi lebih dari 150 ribu orang di Gaza.
Dilansir dari Guardian, Senin (2/9), kondisi ini terjadi, di tengah krisis kemanusiaan yang mengerikan dan kondisi tidak sehat yang disebabkan oleh kampanye Israel untuk memusnahkan Hamas setelah 7 Oktober. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah memperingatkan selama berbulan-bulan tentang kemungkinan wabah penyakit lain yang mengancam jiwa dan sangat menular seperti polio dan kolera.
Ketakutan tersebut terbukti pada minggu lalu ketika wilayah tersebut mencatat kasus polio tipe 2 yang pertama sejak 1999 pada seorang anak laki-laki berusia 10 bulan, yang sudah mulai bisa merangkak sejak dini, namun kini salah satu kakinya lumpuh. WHO memperkirakan ratusan orang mungkin terinfeksi, tetapi tidak menunjukkan gejala.
Baca juga : WHO Lanjutkan Vaksinasi Polio
Kampanye ini menghadapi tantangan besar. Pejabat WHO mengatakan setidaknya 90% dari 640.000 anak di bawah 10 tahun harus divaksinasi dengan dua tetes vaksin oral dalam dua putaran, dengan selang waktu empat minggu, untuk mencegah penyebaran penyakit.
Israel dan Hamas telah menyetujui jeda pertempuran selama delapan jam setiap hari setidaknya selama tiga hari, mulai hari Minggu, untuk memfasilitasi putaran pertama vaksinasi di 160 lokasi. Program ini dimulai di Gaza tengah, tempat sekitar 1 juta orang mengungsi setelah meninggalkan rumah mereka
Serangan udara dan pertempuran darat berlanjut di beberapa wilayah Gaza pada hari Minggu. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa rumah sakit telah menerima 89 orang tewas dan 205 orang terluka dalam 24 jam terakhir, ini menjadi salah satu jumlah korban harian tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Warga mengatakan pasukan Israel meledakkan beberapa rumah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, sementara tank terus beroperasi di Zeitoun, pinggiran utara Kota Gaza.
Baca juga : Israel Tolak Terus Permintaan Pasokan Bahan Bakar ke RS Gaza
Kerusakan jalan dan infrastruktur medis juga merupakan masalah utama dalam transportasi dan penyimpanan vaksin. Israel mengizinkan sekitar 1,3 juta dosis untuk dibawa ke Gaza bulan lalu, yang sekarang disimpan di tempat penyimpanan berpendingin di sebuah gudang di Deir al-Balah. Pengiriman lainnya sebanyak 400.000 dosis akan segera dikirim ke wilayah tersebut.
Ratusan keluarga mengantri di sekolah dan pusat vaksinasi lainnya di Deir al-Balah untuk memvaksinasi anak-anak mereka pada hari pertama peluncuran vaksinasi. Di salah satu pusat kesehatan, terdapat dua meja petugas kesehatan yang bekerja dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang dengan satu memberikan dosis, yang lain menggendong anak tersebut, dan yang ketiga mengisi formulir dan menandai jari di tangan kiri anak-anak yang divaksinasi dengan tinta.
Keragu-raguan terhadap vaksin adalah masalah lain yang harus diatasi, menurut beberapa warga. “Awalnya saya takut karena ada rumor bahwa (vaksin itu eksperimental), apalagi dari Israel, jadi awalnya saya tidak terima. Namun saya diyakinkan oleh Kementerian Kesehatan dan memutuskan untuk pergi,” kata Nour Al-Shabrawi, ibu tiga anak, 30. Keluarga tersebut, seperti 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza, telah beberapa kali mengungsi.
Baca juga : Palestina Gelar Vaksinasi Polio untuk 640 Ribu Anak di Gaza
“Anak-anak sudah sangat menderita setelah tertular jerawat kulit dan penyakit menular seperti hepatitis,” katanya, dia menambahkan bahwa masalah terbesar keluarga tersebut selain makanan adalah kurangnya sabun, sampo, dan air untuk menjaga kebersihan.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh WHO pada Minggu (1/9), seorang petugas teknis, Deepak Kumar, mengatakan bahwa upaya vaksinasi pada hari itu telah berjalan dengan baik di komunitas yang dikunjungi tim di Deir al-Balah dan Nuseirat di dekatnya. “Keluarga dan anak-anak datang dan mereka sangat bersemangat untuk menerima vaksinasi. Jadi, sangat menggembirakan bahwa awal kampanye ini cukup positif,” katanya.
Kebanyakan orang yang mengidap polio tidak mengalami gejala, dan mereka yang mengalaminya biasanya sembuh dalam waktu sekitar satu minggu. Namun belum ada obatnya, dan bila polio menyebabkan kelumpuhan, biasanya penyakit ini bersifat permanen. Jika kelumpuhan mempengaruhi otot pernapasan, maka bisa berakibat fatal.
Juru bicara badan anak-anak PBB, Ammar mengatakan pihaknya berharap kedua pihak akan mematuhi gencatan senjata sementara di wilayah yang ditentukan untuk memungkinkan keluarga mencapai fasilitas kesehatan, namun menyerukan kembalinya perundingan yang terhenti yang bertujuan untuk gencatan senjata abadi. “Ini adalah langkah pertama. Tetapi tidak ada alternatif selain gencatan senjata karena bukan hanya polio yang mengancam anak-anak di Gaza, namun juga faktor-faktor lain, termasuk kekurangan gizi dan kondisi tidak manusiawi yang mereka tinggali,” pungkasnya (I-2)
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
Indonesia menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Marwan Al Sultan.
Sedikitnya 56.500 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Israel menutup akses masuk bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza bagian Utara.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved