Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
RIBUAN orang telah meninggalkan Kota Khan Younis di Gaza selatan setelah militer Israel memperingatkan akan adanya operasi baru untuk menyerang militan Hamas yang masih berkumpul di sana.
Kawasan al-Jala, sebuah lingkungan di selatan kota yang sebelumnya ditetapkan oleh Pasukan Pertahanan Israel sebagai zona kemanusiaan. Penduduk pada Minggu (11/8) mengemasi barang-barang mereka, tidak yakin ke mana harus mencari perlindungan. Israel mengatakan roket telah ditembakkan dari daerah tersebut.
“Kami tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Amal Abu Yahia, ibu tiga anak berusia 42 tahun.
Baca juga : Netanyahu Akan Kirim Delegasi untuk Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
Dia membawa anak-anaknya ke al-Mawasi, tenda kemah yang penuh sesak di tepi pantai, namun tidak dapat menemukan tempat berlindung di sana.
Suaminya terbunuh ketika serangan udara Israel menghantam rumah tetangga mereka pada bulan Maret, namun mereka kembali ke Khan Younis pada Juni lalu untuk berlindung di rumah mereka yang rusak parah.
“Ini adalah perpindahan saya yang keempat,” katanya.
Baca juga : Joe Biden Kembali Minta Iran agar tidak Serang Israel
Sebagian besar wilayah Gaza telah dibom hingga menjadi puing-puing, Khan Younis mengalami kehancuran yang luas selama berbulan-bulan akibat gempuran militer Israel untuk merebut kota tersebut pada awal tahun.
Pasukan Israel semakin dipaksa untuk kembali ke daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sasaran pertempuran sengit dan kembali melibatkan Hamas dan militan lainnya yang telah berkumpul kembali di daerah perkotaan.
Bagian utara wilayah ini dipisahkan dari selatan oleh koridor militer Israel, dan menyusutnya “zona kemanusiaan” yang menurut Israel aman bagi warga sipil sudah penuh sesak.
Baca juga : Khan Younis dalam Krisis karena Israel Hancurkan Sumber Air
Meski menetapkan beberapa daerah sebagai zona evakuasi, terutama al-Mawasi, Israel tetap melancarkan serangan di sana.
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini mengatakan rakyat Gaza terjebak dan tidak punya tempat tujuan. Hanya dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 75.000 orang mengungsi di barat daya Gaza.
“Ada yang hanya mampu membawa anak-anaknya, ada pula yang membawa seluruh hidupnya dalam satu tas kecil. Mereka akan pergi ke tempat-tempat yang penuh sesak dan tempat penampungan sudah penuh," katanya di X.
Baca juga : Ismail Haniyeh Tewas, Biden Kerahkan Militernya Dukung Israel
Operasi baru Israel di Khan Younis terjadi di tengah spekulasi bahwa perundingan gencatan senjata akan dimulai kembali di Kairo atau Doha akhir pekan ini setelah ada seruan dari AS, Mesir dan Qatar agar kedua belah pihak melanjutkan perundingan.
Dalam sebuah pernyataan, para pemimpin ketiga negara, yang berperan penting dalam menengahi gencatan senjata selama seminggu pada bulan November, mengatakan tidak ada alasan dari pihak mana pun untuk menunda lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya akan mengirimkan delegasi ke perundingan yang dimulai pada 15 Agustus, meskipun ia telah berulang kali dituduh menunda-nunda kesepakatan untuk menjamin kelangsungan politiknya. Hamas belum menanggapi undangan tersebut.
Dorongan baru untuk melakukan perundingan dipandang lebih penting setelah pembunuhan komandan penting Hizbullah dan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, bulan lalu.
Pembunuhan yang terjadi di Beirut dan Teheran, membuat kelompok Lebanon dan Iran mengancam akan mengubah perang di Gaza menjadi konflik di seluruh kawasan.
Hizbullah dan sekutu Iran lainnya di wilayah tersebut mengatakan mereka akan berhenti menyerang Israel ketika perang di Gaza berakhir.
Hampir 40.000 orang tewas di Jalur Gaza dalam konflik yang dipicu oleh pembantaian Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 orang disandera.
Wakil presiden AS dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris mengatakan bahwa kebutuhan akan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera sangatlah mendesak.
“Kesepakatan harus diselesaikan. Ini perlu diselesaikan sekarang,” katanya pada sebuah acara di Phoenix, Arizona, dilansir Guardian, Senin (12/8).
Dia dan Presiden Joe Biden mengaku telah bekerja sepanjang waktu dalam negosiasi gencatan senjata. “Israel mempunyai hak untuk mengejar teroris Hamas. Namun seperti yang telah saya katakan berkali-kali, saya yakin mereka juga memiliki tanggung jawab penting untuk menghindari jatuhnya korban sipil,” katanya, mengacu pada pemboman Israel terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung di Kota Gaza yang menewaskan sekitar 80 orang.
Pada Minggu (11/8) kantor kepresidenan Palestina, Mahmoud Abbas, mengumumkan bahwa ia akan mengunjungi Moskow minggu depan untuk membahas perang tersebut dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.
Abbas, yang bermarkas di Tepi Barat, terakhir kali berada di Moskow pada bulan Februari, ketika Rusia menjadi tuan rumah perundingan rekonsiliasi antara Fatah pimpinan Abbas, Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya.
Beberapa upaya untuk memulihkan keretakan antara Fatah dan Hamas sejak Hamas menguasai Gaza setelah perang saudara singkat pada 2007 telah gagal. (I-2)
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh meminta agar pemerintah mengambil peran dalam perang Israel-Iran. Pemerintah dinilai dapat mendesak PBB menghentikan eskalasi konflik bersenjata tersebut.
Tingkat kerusakan pada fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran, imbas serangan udara Amerika Serikat (AS), belum dapat dinilai saat ini.
Iran menegaskan bahwa program pengayaan uranium akan terus berlanjut.
Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas setelah sebuah ambulans di Iran dihantam serangan udara pesawat nirawak, pada Minggu (22/6) waktu setempat.
SITUASI geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahannya mengedepankan diplomasi dan perdamaian.
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved