Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel Berang dengan Serangan di Dataran Tinggi Golan

Cahya Mulyana
28/7/2024 10:15
Israel Berang dengan Serangan di Dataran Tinggi Golan
Personel militer Israel dan warga membawa korban serangan roket di Dataran Tinggi Golan.(AFP/Jalaa MAREY)

SETIDAKNYA 11 orang tewas dan 19 lainnya terluka dalam serangan roket di lapangan sepak bola di Kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Kelompok perlawanan di Libanon, Hizbulloh menolak tuduhan Zionis mereka berada di balik aksi tersebut.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas. Dia menuduh kelompok Hizbullah melakukan serangan pada Sabtu (27/7) itu.

“Informasi intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak tak berdosa. Kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi Hizbullah dan kami akan bertindak,” kata Hagari, dilansir dari Aljazeera, Minggu (28/7).

Baca juga : Hizbullah Ancam Memperluas Target Serangan Jika Israel Terus Menyerang Libanon

Hizbullah dengan cepat membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok yang bersekutu dengan Iran tersebut telah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di daerah dekat perbatasan Israel-Libanon sejak 8 Oktober, ketika Israel melancarkan perang di Gaza.

Serangan lintas perbatasan, yang menurut Hizbullah dilancarkan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di tengah perang Israel di Gaza, telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang lebih besar.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan terbang pulang lebih awal dari perjalanannya ke Amerika Serikat.

Baca juga : UNICEF Kecam Serangan Udara Tewaskan Anak-Anak di Libanon

"Segera setelah mengetahui bencana di Majdal Shams, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan agar kepulangannya ke Israel dipercepat secepat mungkin," kata kantor Netanyahu dalam sebuah unggahan di X.

Netanyahu juga mengatakan kepada pemimpin komunitas Druze di Israel, “Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang belum pernah mereka bayar,” dalam sebuah panggilan telepon, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengutuk serangan roket tersebut, dengan menyatakan dukungan 'Negeri Paman Sam' terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan terhadap semua kelompok teroris yang didukung Iran, termasuk Hizbullah.

Baca juga : PBB Pantau Bentrokan di Libanon Selatan, Militer Israel Hadapi Kekurangan Peralatan

Pemerintah Libanon, dalam sebuah pernyataan, mendesak penghentian segera permusuhan di semua lini dan mengutuk serangan terhadap warga sipil.

Kekhawatiran akan eskalasi

Melaporkan dari Qatar, Hamdah Salhut dari Al Jazeera mengatakan serangan itu adalah salah satu insiden paling mematikan sejak kebakaran lintas perbatasan dimulai dan terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan adanya eskalasi.

“Hizbullah mengatakan ini bukan dari mereka, sedangkan Israel langsung mengatakan itu dari mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada pihak yang menginginkan perang habis-habisan, tetapi kedua belah pihak mengatakan mereka siap untuk itu.

Baca juga : 2 Tewas dalam Serangan Proyektil dari Libanon ke Dataran Tinggi Golan

Gideon Levy, kolumnis surat kabar Israel Haaretz, memperingatkan bahwa sekarang keadaan benar-benar bisa menjadi tidak terkendali. 

“Ini momen yang dramatis. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada banyak ketidakpastian. Beberapa jam ke depan akan menjadi penentu," katanya.

Analis politik Ori Goldberg mengatakan ia yakin serangan itu tidak akan memicu perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah. 

“Kedua pihak tidak menginginkan perang habis-habisan, hal ini telah dijelaskan dengan sangat jelas", katanya kepada Al Jazeera, dan mencatat bahwa serangan itu terjadi di pinggiran Israel, bukan di wilayah inti.

“Saya rasa ini tidak akan cukup untuk membawa kita ke perang habis-habisan," katanya.

Serangan di lapangan sepak bola itu menyusul serangan Israel di Libanon yang menewaskan empat pejuang. 

Dua sumber keamanan di Libanon mengatakan keempat pejuang yang tewas dalam serangan Israel di Kfar Kila di Libanon selatan adalah anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.

Militer Israel mengatakan pesawat mereka telah menargetkan bangunan militer milik Hizbullah setelah mengidentifikasi para pejuang yang memasuki gedung tersebut. Hizbullah mengklaim pihaknya melancarkan sedikitnya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai balasan atas serangan Kfar Kila.

Dataran Tinggi Golan, dataran tinggi seluas 1.200 kilometer persegi (463 mil persegi), adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel pada 1967 setelah Perang Enam Hari, sebelum mencaploknya pada 1981, sebuah tindakan yang dikutuk dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB.

Banyak penduduk di wilayah tersebut merupakan Druze Suriah, beberapa di antaranya memiliki kewarganegaraan Israel. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya