Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin memperingatkan Korea Selatan untuk tidak memberikan bantuan senjata untuk Ukraina. Hal itu disampaikan setelah Seoul mengatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan tersebut, sebagai tanggapan terhadap perjanjian baru Rusia dan Korea Utara untuk saling membantu jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
"Moskow akan membuat keputusan yang sepertinya tidak akan menyenangkan kepemimpinan Korea Selatan saat ini jika Seoul memutuskan untuk memasok senjata ke Kyiv," kata Putin.
Putin berbicara di Vietnam, tak lama setelah kunjungannya ke Pyongyang untuk menandatangani perjanjian pertahanan bersama dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca juga : Pertemuan Putin-Kim Diikuti Peluncuran Rudal Balistik Korut
Putin juga memperingatkan bahwa Moskow bersedia mempersenjatai Pyongyang jika AS dan sekutunya terus memasok senjata ke Ukraina.
“Mereka yang memasok senjata-senjata ini percaya bahwa mereka tidak berperang dengan kami. Saya katakan, termasuk di Pyongyang, bahwa kami berhak memasok senjata ke wilayah lain di dunia,” kata Putin.
Korea Selatan sebelumnya mengutuk perjanjian Rusia-Korea Utara sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Penasihat keamanan nasional Chang Ho-jin mengatakan negaranya berencana untuk mempertimbangkan kembali dukungan senjata ke Ukraina.
Baca juga : Putin dan Kim Jong Un Sepakat Saling Bantu Melawan Agresi
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan pada Jum'at (21/6) bahwa pihaknya akan mempertimbangkan berbagai pilihan dalam memasok senjata ke Ukraina dan itu semua tergantung pada bagaimana Rusia menyikapi masalah ini.
Mereka juga memanggil duta besar Rusia Georgy Zinoviev untuk memprotes perjanjian tersebut, dan menuntut agar Moskow segera menghentikan kerja sama militer dengan Pyongyang.
Selama ini Korea Selatan telah memberikan bantuan kemanusiaan dan peralatan militer ke Ukraina. Namun mereka menolak memberikan senjata mematikan karena negara tersebut memiliki kebijakan resmi untuk tidak memasok senjata ke negara-negara yang sedang berperang.
Baca juga : Pertemuan Rusia-Korut Keprihatinan Mendalam bagi Korsel
Sementara sejumlah pihak di Ukraina berharap semakin mendalamnya kolaborasi militer antara Moskow dan Pyongyang akan mengubah pikiran Seoul terhadap kebijakannya. Para analis sebelumnya mengatakan bahwa Kyiv akan memanfaatkan kunjungan Putin ke Pyongyang untuk meningkatkan tekanan ke Rusia.
Pada Jumat (21/6), juru bicara dewan keamanan nasional AS John Kirby mengatakan perjanjian Rusia-Korea Utara, harus menjadi perhatian bagi negara mana pun yang peduli menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Para analis mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat mempunyai dampak yang signifikan bagi dunia dan juga kawasan. Selain kemungkinan Korea Utara secara terbuka mempersenjatai Rusia, hal ini juga berpotensi melihat campur tangan Rusia dalam konflik baru di semenanjung Korea. (BBC/P-5)
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved