Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menandatangani perjanjian akan saling membantu jika terjadi agresi terhadap salah satu negara. Klausul dalam perjanjian itu mengharuskan kedua negara saling membantu jika salah satu dari mereka diserang.
Kim Jong Un menggambarkan kerja sama ini sebagai aliansi yang diyakini akan menambah kekhawatiran negara-negara Barat atas meningkatnya hubungan ekonomi dan militer antara Korea Utara dan Rusia.
Perjanjian pertahanan bersama itu bisa membuat Moskow membantu Pyongyang dalam konflik di Semenanjung Korea di masa depan. Sementara bagi Korea Utara, kerja sama itu bisa secara terbuka membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Baca juga : Pertemuan Putin-Kim Diikuti Peluncuran Rudal Balistik Korut
Kim telah dituduh memasok senjata ke Rusia, sementara Putin diperkirakan memberikan teknologi kepada Korea Utara yang dapat membantu program rudal mereka. Ini adalah pertemuan puncak kedua Putin dengan Kim Jong Un yang terakhir bertemu di Rusia pada September lalu.
Putin dalam beberapa bulan terakhir menghadapi kesulitan perang di Ukraina, terutama karena berkurangnya jumlah senjata. Selama pertemuan tatap muka terakhir mereka pada September, ketika Kim mengunjungi Rusia, keduanya membahas kerja sama militer dan dicurigai melakukan kesepakatan senjata. Sejak itu, semakin banyak bukti bahwa Rusia telah mengerahkan rudal Korea Utara di Ukraina.
Dalam beberapa minggu terakhir, AS dan negara-negara NATO lainnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata Barat di wilayah Rusia, sebuah langkah signifikan yang diharapkan Kyiv akan menguntungkan Ukraina.
Baca juga : Pertemuan Rusia-Korut Keprihatinan Mendalam bagi Korsel
Kim memuji perjanjian tersebut sebagai momen penting dan bersejarah dalam hubungan kedua negara. Dia juga menyatakan dukungan penuh untuk Rusia dalam perang terhadap Ukraina.
Perjanjian tersebut kemungkinan besar akan membuat marah Seoul, yang sebelum pertemuan tersebut telah memperingatkan Rusia agar tidak melampaui batas tertentu.
Rachel Lee dari peneliti senior di program Korea di lembaga think tank Stimson Center, mengatakan perjanjian semacam itu akan memiliki implikasi signifikan bagi kawasan dan dunia, termasuk kemungkinan intervensi Rusia dalam konflik baru antara Korea Utara dan Korea Selatan.
"Jika Korea Utara terus memasok senjata ke Rusia, dan Rusia memberikan teknologi militer canggih kepada Korea Utara, kita dapat menghadapi masalah proliferasi (senjata) global yang lebih besar," kata Lee. (BBC/P-5)
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un murka saat kapal perang Korea Utara hancur dalam peluncuran yang gagal.
Setidaknya enam laporan unit artileri Rusia yang ditinjau oleh Reuters mendokumentasikan penggunaan antara 50% dan 100% amunisi Korea Utara di Ukraina baru-baru ini tahun ini.
Kim Jong Un memimpin pengujian drone militer terbaru dan sistem perang elektronik di Korea Utara pada 25-26 Maret.
PEMIMPIN tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meyakinkan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Pyongyang, Korea Utara mendukung upaya militer dan kepentingan strategis Rusia
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un telah memberikan penghormatan terakhirnya di sebuah makam keluarga untuk memperingati hari ulang tahun Kim Jong-il yang merupakan mendiang ayahnya.
Kedua Korea dipisahkan oleh DMZ--zona penyangga selebar 4 kilometer, yang dijaga ketat di kedua sisi. Perbatasan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, ranjau darat, dan penghalang lainnya.
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved