Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
GERAKAN pembebasan Palestina atau Hamas dan Israel belum menyepakati gencatan senjata. Kedua belah pihak berpegang pada keinginan masing-masing, Hamas meminta penghentian agresi militer secara permanen yang ditolak Israel karena dianggap sebuah kekalahan.
Seorang pejabat Hamas mengatakan delegasinya yang mengikuti perundingan gencatan senjata jalur Gaza di Kairo, Mesir, kembali ke Qatar. Pemimpin politik Hamas yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, membalas dengan menuduh Israel menyabotase perundingan tersebut.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya tidak akan mengabulkan permintaan Hamas untuk mengakhiri invasinya di Gaza. Itu sama saja dengan kekalahan.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Para perunding Hamas akan kembali ke Kairo pada Selasa (6/5), kata Al-Qahera News, sebuah situs yang terkait dengan badan intelijen Mesir. Direktur Intelijen Amerika Serikat (CIA) Bill Burns menuju ke Doha untuk melakukan pembicaraan darurat mengenai upaya mediasi dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Netanyahu juga mengumumkan keputusan pemerintah untuk menutup operasi Aljazeera di Israel karena menyiarkan secara berkala kekejaman serdadunya di Jalur Gaza. Kantor berita asal Qatar tersebut mengecam keputusan Israel ini dan menyebutnya sebagai tindakan kriminal sehingga akan mengambil tindakan hukum.
Invasi Israel telah menewaskan 34.683 orang di Gaza yang sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. Seorang koresponden AFP dan para saksi melaporkan penembakan dan tembakan di Kota Gaza pada Minggu (5/5), tembakan helikopter di Gaza tengah dan selatan, dan serangan rudal terhadap sebuah rumah di daerah Rafah.
Baca juga : Hamas: Israel Ingin Perpanjang Agresi di Gaza, Meski Tentara Mereka Kalah
“Kami menginginkan gencatan senjata dan agar Gaza kembali seperti semula, atau bahkan lebih baik lagi,” kata perempuan pengungsi Umm Jamil al-Ghussein di kota Rafah, Gaza, tempat sekitar 1,2 juta orang mencari perlindungan.
Arwa Saqr, pengungsi Khan Younis, mengatakan dia kehilangan harapan bahwa negosiasi akan berhasil. Jumlah korban sipil Palestina telah memperburuk hubungan antara Israel dan pemasok militer utama serta sekutunya, AS.
Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri Washington Antony Blinken mengatakan satu-satunya penghalang antara rakyat Gaza dan gencatan senjata adalah Hamas. Para perunding bertemu di Kairo tanpa kehadiran delegasi Israel.
Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
Mediator Qatar, Mesir dan AS telah mengusulkan jeda 40 hari dalam pertempuran dan pertukaran sandera bagi tahanan Palestina, menurut rincian yang dikeluarkan oleh Inggris. Jika gencatan senjata ini disepakati akan menjadi yang kedua setelah berlaku selama sepekan pada November yang melibatkan pertukaran sandera dan tahanan.
Netanyahu, yang koalisinya mencakup partai-partai ultra-nasionalis, menghadapi protes rutin di dalam negeri, termasuk ribuan orang di Tel Aviv pada Sabtu (4/5) malam yang menuntut kesepakatan untuk memulangkan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Menurut pernyataan dari kantor Netanyahu, Israel tidak akan membiarkan Hamas menguasai Gaza lagi, membangun kembali infrastruktur militer mereka dan kembali mengancam warganya. “Israel tidak akan menyetujui tuntutan Hamas yang berarti menyerah, dan akan terus berperang sampai semua tujuannya tercapai,” tambahnya.
Baca juga : Menlu AS Antony Blinken Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas
Sementara Haniyeh mengatakan Netanyahu ingin menciptakan pembenaran terus-menerus atas kelanjutan agresi, memperluas lingkaran konflik, dan menyabot upaya yang dilakukan melalui berbagai mediator dan pihak.
Netanyahu juga telah berjanji untuk menyerang Rafah terlepas dari gencatan senjata apa pun, dan meskipun ada kekhawatiran dari AS, negara-negara lain, dan organisasi bantuan kemanusiaan.
Pada awal perang, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya akan memberlakukan pengepungan total yang menghalangi makanan, air dan pasokan lainnya. Menurut PBB, seruan yang terus menerus untuk mendapatkan akses yang lebih besar telah menghasilkan beberapa perbaikan baru-baru ini.
Presiden Emmanuel Macron mendesak Netanyahu melalui panggilan telepon untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi dengan Hamas, kata kantor kepresidenan Prancis. Sebuah resolusi yang diadopsi pada pertemuan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Gambia juga menyerukan negara-negara anggota untuk melakukan tekanan diplomatik, politik dan hukum untuk menghentikan kejahatan dan perang Israel di Gaza yang terkepung.
(AFP/Z-9)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) mulai bergerak ke arah Gaza City setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer untuk merebut wilayah tersebut.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media +972 Magazine dan Local Call mengungkapkan keberadaan unit khusus di tubuh militer Israel, Sel Legitimasi. Apa fungsinya?
MILITER Israel (IDF) telah membunuh hampir 270 jurnalis di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, menurut data dari Al Jazeera.
Israel mengumumkan tindakan awal dari rencana serangan darat besar-besaran untuk merebut kendali Kota Gaza.
PEMERINTAH Israel menegaskan kembali bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, harus mencakup pembebasan seluruh sandera.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved