Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Netanyahu Membela Diri, Salahkan Hamas atas Kegagalan Pertukaran Sandera

Abdillah M. Marzuqi
05/5/2024 20:01
Netanyahu Membela Diri, Salahkan Hamas atas Kegagalan Pertukaran Sandera
Gambar Joe Biden dan Israel Benjamin Netanyahu dengan tangan berlumur darah saat unjuk rada di kampus Ohio State University(Andrew Spear / Getty Images via AFP)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela diri. Dalam video yang beredar, ia menolak dijadikan kambing hitam atas kegagalan pertukaran sandera dengan Hamas.

Netanyahu mengeklaim dirinya bukanlah yang menghalangi perjanjian. Ia menyalahkan pemberitaan dan kabar yang dinilai berat sebelah dan justru menyudutkan pihanya.

“Bertentangan dengan publikasi ini, Hamas-lah yang mencegah pembebasan para korban penculikan kami. Kami berupaya dengan segala cara untuk membebaskan para korban penculikan. Ini ada di garis depan pikiran kita,” ujarnya dalam video yang diunggah akun media sosial X @Megatron_ron.

Baca juga : Blinken Kembali ke Israel, Saat Gencatan Senjata Diperpanjang

Ia juga mengeklaim kesiapan Israel untuk melakukan gencatan senjata dalam pertempuran untuk membebaskan para korban penculikan. 

“Dalam beberapa minggu terakhir kami telah bekerja sepanjang waktu untuk mencapai kesepakatan yang akan mengembalikan para korban penculikan. Dan sekali lagi, sangat bertentangan dengan publikasi tersebut, untuk mencapai tujuan ini, mereka memberikan mandat yang sangat luas kepada tim perunding untuk mempromosikan rilis tersebut. Kami melakukan ini karena kewajiban kami yang mendalam terhadap para korban penculikan, dan untuk mengakhiri penderitaan mengerikan yang dialami keluarga mereka,” lanjutnya.

Netanyahu juga menunjuk Hamas sebagai pihak yang tetap menginginkan perang.

Baca juga : Kronologi Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Pembebasan Sandera

“Namun meski Israel menunjukkan kesediaannya, Hamas tetap bertahan pada posisi ekstremnya, terutama dengan menuntut penarikan seluruh pasukannya dari Jalur Gaza, mengakhiri perang, dan membiarkan Hamas tetap utuh.”

Netanyahu menyebut Israel tidak akan mau memenuhi tuntutan Hamas.

“Menyerah pada tuntutan Hamas akan menjadi kekalahan telak bagi Negara Israel. Ini akan menjadi kemenangan besar bagi Hamas, Iran, dan seluruh poros kejahatan,” tegasnya.

“Oleh karena itu, Israel tidak akan menyetujui tuntutan Hamas yang berarti menyerah, dan akan terus berperang sampai semua tujuannya tercapai.” (Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya