Houthi Usir Staf PBB Asal AS dan Inggris di Yaman

Zubaedah Hanum
25/1/2024 23:40
Houthi Usir Staf PBB Asal AS dan Inggris di Yaman
Juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree(Telegram)

OTORITAS militer Houthi yang berkuasa di Yaman memerintahkan staf PBB dan organisasi kemanusiaan asal Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang bermarkas di Sanaa, segera angkat kaki.

Houthi memberi waktu mereka untuk pergi dari Yaman dalam waktu satu bulan.

Perintah tersebut terungkap dari sebuah dokumen dan seorang pejabat Houthi pada Rabu, 24 Januari 2024 seperti dikutip oleh CNA.

Baca juga : Amerika Serikat dan Britania Raya Meluncurkan Serangan Gabungan Kedua terhadap Houthi di Yaman

Baca juga : Serangan AS dan Inggris Gagal Hentikan Aksi Houthi di Laut Merah

Keputusan tersebut menyusul Amerika Serikat dan Inggris, dengan dukungan dari negara-negara lain, yang menyerang sasaran militer kelompok yang bersekutu dengan Iran yang telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah yang dikatakan terkait dengan Israel.

Pemerintah AS pekan lalu juga mengembalikan kelompok tersebut ke daftar kelompok teroris ketika Washington berupaya membendung serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah. 

Baca juga : IKEA Kena Imbas Ketegangan di Laut Merah

Baca juga : 4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman

Juru bicara Houthi Yahya Saree menegaskan, serangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap Palestina yang berada dalam agresi Israel, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat, sejak 7 Oktober 2023 lalu. "Kami mempunyai hak untuk membela Yaman secara sah dan terus mendukung rakyat Palestina," kata Yahya Saree dikutip dari Telegram.

Begini Isi Surat Houthi kepada PBB

Berikut ini isi surat yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri Houthi kepada penjabat koordinator kemanusiaan PBB di Yaman Peter Hawkins.

“Kementerian... ingin menekankan bahwa Anda harus memberi tahu para pejabat dan pekerja dengan kewarganegaraan AS dan Inggris untuk bersiap meninggalkan negara itu dalam waktu 30 hari,” kata Houthi.

Surat itu juga memerintahkan organisasi asing untuk tidak mempekerjakan warga negara Amerika dan Inggris untuk operasi Yaman.

Perunding utama Houthi Mohammed Abdulsalam mengkonfirmasi keaslian surat itu kepada Reuters.

Kantor Hawkins, yang merupakan warga negara Inggris, tidak menanggapi permintaan komentar. Kedutaan Besar AS dan Inggris di Yaman tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Gerakan Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman setelah hampir satu dekade berperang melawan koalisi yang didukung AS dan Saudi. 

Perang telah berubah menjadi kebuntuan tanpa perang dan tanpa perdamaian karena sebagian besar pertempuran telah berhenti, namun kedua belah pihak telah gagal untuk secara resmi memperbarui gencatan senjata yang ditengahi PBB.

Pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris telah melancarkan lusinan serangan udara di seluruh Yaman sebagai pembalasan atas serangan Houthi ketika kapal kontainer terpaksa beralih dari Laut Merah, rute pengiriman tercepat dari Asia ke Eropa.

Pasukan AS dan Inggris pada hari Selasa lalu, baru menargetkan situs penyimpanan bawah tanah Houthi serta kemampuan rudal dan pengawasannya, kata Pentagon. (CNA/Reuters/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya