Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un, mengeluarkan seruan untuk melakukan amandemen konstitusi negara pada Senin (15/1). Tujuannya mengubah status Korea Selatan menjadi negara terpisah dan musuh utama Pyongyang.
Berdasarkan laporan dari media pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Kim Jong-un juga memperingatkan bahwa negaranya tidak berkeinginan untuk terlibat dalam perang. Namun dia mengaku tidak akan menghindarinya.
Dalam pidato di Majelis Rakyat Tertinggi, parlemen Korea Utara, Kim Jong-un menyimpulkan bahwa reunifikasi dengan Korea Selatan tidak lagi dianggap sebagai opsi yang dapat diwujudkan.
Baca juga: Kim Jong Un Ancam 'Menghancurkan' Korea Selatan
Ia juga menuduh Korea Selatan selama ini berusaha meruntuhkan rezim Kim di Korea Utara. "Kami tidak menginginkan perang, tetapi kami tidak berniat menghindarinya,” kata Kim Jong-un.
Sebagai langkah konkret, tiga organisasi yang bertanggung jawab atas penyatuan (unifikasi) dan pariwisata antar-Korea akan ditutup, lapor KCNA. Baru-baru ini, situasi di Semenanjung Korea semakin memanas.
Hal tersebut ditandai dengan serangkaian uji coba rudal. Beberapa analis mempertimbangkan bahwa kementerian luar negeri Korea Utara dapat mengambil alih pengelolaan hubungan dengan Seoul.
Baca juga: Kim Jong Un Persiapkan Perang Hadapi Korsel dan AS
Dengan begitu, Korea Utara dapat memiliki justifikasi untuk menggunakan senjata nuklir dalam skenario perang di masa mendatang. Dalam sebuah laporan dari 38 North yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pekan lalu, mantan pejabat Kemenlu Robert Carlin dan ilmuwan nuklir Siegfried Hecker mengatakan mereka melihat situasi di Semenanjung Korea lebih berbahaya dibandingkan awal Juni 1950.
"Itu mungkin terdengar terlalu dramatis, tapi kami yakin, seperti kakeknya di tahun 1950, Kim Jong-un telah membuat keputusan strategis untuk berperang," katanya.
Dia mengaku tidak tahu kapan atau bagaimana Kim melakukan aksinya. Namun provokasi Pyongyang saat ini jauh lebih berbahaya melebihi peringatan rutin di Washington, Seoul, dan Tokyo.
Namun, pengamat lain lebih optimistis dan mengatakan bahwa perubahan tersebut mencerminkan kenyataan dan mungkin membantu kedua Korea pada akhirnya menormalisasi hubungan. (MalayMail/Z-10)
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Chungcheong Selatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tengah dan selatan negara itu.
Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kembali ditangkap atas perannya dalam upaya pemberlakuan darurat militer.
Blackpink kembali mengguncang dunia lewat konser pembuka tur global bertajuk DEADLINE world tour, yang digelar pada 5–6 Juli 2025 di Goyang Stadium, Korea Selatan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un murka saat kapal perang Korea Utara hancur dalam peluncuran yang gagal.
Setidaknya enam laporan unit artileri Rusia yang ditinjau oleh Reuters mendokumentasikan penggunaan antara 50% dan 100% amunisi Korea Utara di Ukraina baru-baru ini tahun ini.
Kim Jong Un memimpin pengujian drone militer terbaru dan sistem perang elektronik di Korea Utara pada 25-26 Maret.
PEMIMPIN tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meyakinkan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Pyongyang, Korea Utara mendukung upaya militer dan kepentingan strategis Rusia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved