Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GENCATAN senjata antara Israel dan Hamas memasuki 24 jam terakhir pada Senin (27/11). Kelompok militan Hamas mengatakanmereka bersedia untuk memperpanjang jeda setelah membebaskan lebih banyak sandera, termasuk seorang anak yatim piatu berusia empat tahun.
Jeda yang dimulai pada hari Jumat lalu telah membuahkan hasil puluhan sandera dibebaskan, dengan lebih dari 100 tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel sebagai imbalannya. Perhatian kini beralih ke apakah gencatan senjata akan diperpanjang sebelum berakhir pada Selasa (28/11) pagi.
"Itulah tujuan saya, tujuan kami, untuk menjaga agar jeda ini berlangsung lebih dari besok sehingga kami dapat terus melihat lebih banyak sandera keluar dan memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza," kata Presiden AS Joe Biden pada Minggu (26/11).
Baca juga: Biden Umumkan Hamas Bebaskan Sandera AS Berusia 4 Tahun
Biden mengatakan bahwa ia ingin agar pertempuran dihentikan sementara selama para tawanan terus keluar.
"Saya merasa bahwa semua pemain di wilayah ini sedang mencari cara untuk mengakhiri ini sehingga para sandera dibebaskan dan. Hamas benar-benar tidak lagi menguasai Gaza,” ujarnya.
Hamas telah mengisyaratkan kesediaannya untuk memperpanjang gencatan senjata. Salah satu sumber mengatakan kepada AFP bahwa mereka terbuka untuk memperpanjangnya selama dua hingga empat hari.
"Pihak perlawanan percaya bahwa mereka dapat memastikan pembebasan 20 hingga 40 tahanan Israel dalam waktu tersebut," kata sumber yang dekat dengan gerakan tersebut.
Baca juga: Qatar Sebut 39 Warga Palestina akan Dibebaskan dari Penjara Israel
Di bawah gencatan senjata, 50 sandera yang ditahan oleh para militan akan dibebaskan dalam waktu empat hari dengan imbalan 150 tahanan Palestina. Sebuah mekanisme yang ada di dalamnya akan diperpanjang jika setidaknya 10 tawanan Israel dibebaskan setiap hari.
Salah satu faktor yang berpotensi menyulitkan adalah fakta bahwa beberapa sandera diyakini ditahan oleh kelompok selain Hamas.
Israel menghadapi tekanan yang sangat besar dari keluarga para sandera, dan juga para sekutunya, untuk memperpanjang gencatan senjata demi mendapatkan lebih banyak pembebasan.
"Akan sangat baik, membantu dan perlu untuk memperpanjang gencatan senjata hingga semua sandera, termasuk warga negara Prancis, dibebaskan,” Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan kepada BFMTV pada hari Minggu.
Pembebasan sandera selama tiga hari berturut-turut telah meningkatkan semangat di Israel. Warga melakukan reuni yang penuh air mata beberapa minggu setelah militan Hamas menyerbu perbatasan pada tanggal 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut para pejabat Israel.
(AFP/Z-9)
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved