Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KIM Cho-long hampir mengalami kematian secara kebetulan pada Oktober lalu. Dia diselamatkan dari kerumunan di jalan-jalan di ibu kota Korea Selatan oleh seorang teman, sementara orang-orang di sekitarnya terdorong masuk ke sebuah lorong di mana 159 orang tewas dalam kecelakaan pengepakan massa.
Kim, 33, telah menghadiri pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, selama bertahun-tahun, tetapi ada lebih banyak orang pada acara tahun 2022 - perayaan pertama setelah pandemi - daripada yang pernah dia lihat sebelumnya.
Kerumunan sangat padat sehingga dia segera terbawa arus oleh tekanan, terjebak dan tidak bisa bernapas, hingga temannya melihatnya dan dengan cara yang tidak diketahui bagaimana berhasil menariknya masuk ke sebuah bar terdekat.
Baca lagi: Mahkamah Agung Korea Selatan Menolak Klaim Kuil Buddha Terkait Patung Berusia 700 Tahun
" Saya benar-benar terjebak di dalam kerumunan saat saya terdorong ke depan dan ke belakang," kata Kim, yang telah menulis sebuah buku tentang pengalaman Itaewon-nya yang berjudul "Am I a Disaster Survivor?".
Saat dia hampir mati, tidak ada tindakan pengendalian kerumunan yang efektif yang diambil oleh pihak berwenang, dan kebingungan serta kekacauan berlanjut selama berjam-jam. Tidak ada tindakan darurat yang dilakukan sampai banyak nyawa melayang.
Baca juga: Anggota Polisi Itaewon Bunuh Diri
Setelah kejadian tersebut, Kim melalui fase pemulihan yang sulit. Ia mengalami perasaan bersalah karena selamat dari kecelakaan yang merenggut banyak nyawa.
Pada akhirnya, seorang terapis menyarankan agar Kim mengekspresikan perasaannya dalam bentuk tulisan sebagai cara untuk mengatasi trauma yang dia alami. Awalnya, dia membagikan tulisannya secara pribadi di forum-forum online, tetapi kemudian ia memutuskan untuk membagikannya secara lebih luas.
Namun, ketika tulisannya menjadi viral dan diterbitkan di media, dia menghadapi reaksi yang beragam dari masyarakat. Banyak yang memberikan dukungan positif, tetapi sebagian besar reaksi negatif. Namun, dia tetap positif dan berharap tulisannya bisa mempertahankan kenangan korban Itaewon.
Sebagai seorang yang hampir menjadi korban dalam bencana tersebut, Kim berharap agar kesaksian dan kenangan seluruh korban selalu dikenang dan dipahami oleh masyarakat. (AFP/Z-3)
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Investigasi kematian siswi SMKA Tun Datu Mustapha, Zara Qairina Mahathir, kini mengarah pada dugaan unsur kriminal dan perundungan.
Diplomat muda itu ditemukan meninggal oleh penjaga indekos pada 8 Juli lalu di kamar indekosnya di Jakarta dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Hingga kini penyebab kematian diplomat Kemenlu itu belum diketahui, apakah bunuh diri atau korban pembunuhan.
Studi terbaru memperingatkan AMR dapat memicu jutaan kematian dan kerugian ekonomi global hingga Rp32.000 triliun per tahun pada 2050.
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
Kelompok usia 30-39 tahun tercatat sebagai yang paling banyak terdampak dengan 12.403 kasus baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved