Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (25/10), mengaku sangat sedih melihat ketidakberdayaan PBB, yang dianggapnya mengabaikan pembunuhan brutal terhadap anak-anak Palestina dalam konflik Israel-Hamas.
"Tidak ada seorang pun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak terjadi. Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya," kecam Erdogan.
Erdogan mengeluarkan pernyataan itu pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Baca juga : Presiden Iran Ebrahim Raisi Kunjungi Turki Besok Bahas Israel-Hamas
Keberatan-keberatan yang selama ini ditunjukkan Turki atas struktur yang tidak adil pada Dewan Keamanan PBB, lanjutnya, sekali lagi terbukti melalui pemberitaan baru-baru ini.
AFP/Adem ALTAN--Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Keberatan yang ia maksud mengacu pada sebuah resolusi Timur Tengah, yang gagal disahkan hanya karena salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto. Turki telah sekian lama mengkritik struktur seperti itu.
Baca juga : Turki Tahan 33 Orang yang Dituduh sebagai Mata-Mata Israel
Erdogan kembali menyebut slogan yang ia canangkan soal reformasi PBB, 'Dunia ini lebih besar, tidak hanya lima'. Ia mendasarkan slogan itu terkait struktur Dewan Keamanan PBB yang memiliki lima anggota permanen dengan hak veto.
Ia menambahkan sikap pihak-pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak terlihat dalam kasus pembunuhan massal di Gaza.
Erdogan menganggap pihak-pihak yang memiliki perbedaan sikap tersebut 'benar-benar munafik'.
Baca juga : Puluhan Ribu Warga Turki Kecam Pembunuh Israel di Gaza
Ia juga menggarisbawahi bahwa negara-negara di luar kawasan sedang 'mengobarkan api' dengan membela Israel.
Namun Turki, kata Erdogan, siap menjadi salah satu penjamin dukungan bagi pihak Palestina pada aspek kemanusiaan, politik, dan militer.
"Kita mengajukan diri untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang akan diikuti seluruh pihak berpengaruh di kawasan ini," ujarnya.
Baca juga : Erdogan: Tidak Ada Perbedaan antara Netanyahu dan Hitler
Konflik di Gaza, wilayah yang terus dibombardemen Israel sejak 7 Oktober, mulai berlangsung ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa.
Operasi tersebut merupakan serangan mendadak yang mencakup tembakan-tembakan roket serta penyusupan kelompok Palestina tersebut ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan operasi itu dilancarkan sebagai pembalasan atas serbuan ke Masjid Al Aqsa serta atas peningkatan kekerasan yang dilakukan kalangan pemukim Israel.
Baca juga : Erdogan Yakin Netanyahu Bisa Diadili sebagai Penjahat Perang
Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza.
Sudah hampir 8.000 orang yang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa, mulai kehabisan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Iringan kendaraan yang diizinkan masuk ke wilayah itu mengangkut hanya sebagian kecil dari jumlah yang dibutuhkan. (Ant/Z-1)
Teguh berujar, Pemprov DKI akan berperan dalam pengamanan dan protokol penyambutan Erdogan. Persiapannya pun telah dibahas pada Senin (10/2).
"Kami tidak tahu berapa lama kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati."
Pernyataan Erdogan dalam Sidang majelis Umum PBB itu terjadi setelah Turki dilanda iklim ganas selama satu tahun, yang mencakup kebakaran hutan dan banjir.
Erdogan dan Putin mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam 18 bulan di resort Laut Hitam Sochi pada Rabu (29/9).
Ke-10 duta besar itu, Senin (18/10), mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menyebut penahanan filantropis dan aktivis Osman Kavala akan memperburuk citra Turki.
Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada hari Sabtu. Ini telah turun hampir 24 persen sepanjang tahun ini.
Pesepakbola 20 tahun yang lahir di kamp pengungsi di Ghana sebelum hijrah ke Kanada itu, merupakan pesepak bola pertama yang ditunjuk oleh PBB sebagai duta untuk Badan Pengungsi PBB.
Dujarric, yang merupakan juara bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, meminta pemerintah Spanyol menangani insiden itu dengan cara yang menghormati hak para atlet perempuan.
Pada 2021, Vinicius Junior mendirikan Instituo Vini Jr untuk membantu anak dan remaja Brasil dari kawasan miskin untuk kembali ke sekolah.
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengkaji kebijakan pembebasan pajak bumi dan bangunan atau PBB-P2 bagi tanah dengan NJOP di bawah Rp1 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah kebijakan pembebasan PBB akan dihapus pada 31 Desember 2019.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved