Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan diadili sebagai penjahat perang di Jalur Gaza, Palestina. Erdogan juga mengecam negara-negara Barat yang mendukung Israel.
Dalam pidatonya di pertemuan komite Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan mengatakan, negara-negara Barat yang mendukung Israel memberikan dukungan tanpa syarat untuk membunuh bayi dan terlibat dalam kejahatannya.
“Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu yang saat ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic yang diadili,” kata Erdogan, mengacu pada mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic yang diadili karena tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di pengadilan di Den Haag.
Baca juga : Erdogan Enggan Ikuti Titah AS Putus Hubungan dengan Hamas
“Mereka yang mencoba mengabaikan kematian orang-orang tak berdosa dengan menggunakan alasan Hamas, tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan kepada umat manusia,” tambah Erdogan, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa 5 Desember 2023.
Erdogan mengatakan, kelompok kontak negara-negara Muslim, yang dibentuk oleh OKI dan Liga Arab bulan lalu, untuk mengadakan pembicaraan mengenai Gaza dengan negara-negara Barat dan negara-negara lain, akan melanjutkan diskusi hingga pertempuran di Gaza dihentikan. Namun masih banyak lagi yang harus dilakukan.
Baca juga : Setelah Utara Hancur, Israel Fokus Ratakan Gaza Selatan
“Kita harus benar-benar mengevaluasi Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam kerangka ini,” kata Erdogan, sambil menambahkan persenjataan nuklir Israel tidak boleh dilupakan.
Erdogan, yang telah lama menyerukan agar Dewan Keamanan PBB direformasi menjadi lebih inklusif, juga mengatakan bahwa PBB telah gagal dalam uji coba di Gaza dan menyerukan reformasi yang mendesak. Erdogan mengulangi pernyataan bahwa lima anggota tetap Dewan Keamanan yakni Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris dan Prancis tidak mewakili dunia.
“Upaya tulus Sekretaris Jenderal Antonio Guterres disabotase oleh anggota Dewan Keamanan. Tidak seorang pun dari kita harus menerima sistem ini. Struktur seperti itu tidak mungkin membawa perdamaian atau harapan bagi umat manusia,” pungkas Erdogan. (CNA/Z-4)
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
Donald Trump menyatakan terbuka untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki.
MENTERI Luar Negeri Turki Hakan Fidan memuji atmosfer konstruktif perundingan perdamaian Rusia-Ukraina kedua di Istanbul pada Senin (2/6).
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Sejumlah komandan dan ilmuwan Iran menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved