Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hizbollah Serukan Hari Kemarahan Setelah Rudal Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza

Basuki Eka Purnama, Cahya Mulyana
18/10/2023 05:50
Hizbollah Serukan Hari Kemarahan Setelah Rudal Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza
Aksi demonstrasi di Libanon memprotes serangan udara Israel yang menghantam rumah sakit di Gaza.(AFP/ANWAR AMRO)

KELOMPOK militan Libanon, Hizbollah, Selasa (17/10), menyerukan 'Hari Kemarahan' sebagai tanggapan atas serangan rudal terhadap rumah sakit di Jalur Gaza saat ratusan demonstran melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Prancis dan Amerika Serikat (AS).

Hizbollah, yang merupakan sekutu kelompok militan Palestina Hamas, menuding serangan rudal itu dilakukan oleh Israel. Mereka menyebut serangan itu sebagai pembantaian dan kejahatan brutal.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 200 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap rumah sakit tempat para pengungsi berlindung.

Baca juga: WHO Kecam Serangan Udara terhadap Rumah Sakit di Gaza

"Besok, Rabu (18/10), jadikan hari kemarahan terhadap musuh," seru Hizbolah menyerukan kepada warga muslim dan Arab untuk turun ke jalan untuk menunjukkan kemarahan mereka.

Seruan itu dilontarkan saat ratusan demonstran berkumpul di depan Kedutaan Besar AS di Awkar, utara ibu kota Libanon. Mereka meneriakan "Kematian untuk AS' dan "kematian untuk Israel'.

Pasukan keamanan Libanon menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang melemparkan batu ke arah kedutaan, mayoritas dari mereka menggunakan keffiyeh Palestina.

Baca juga: Serangan Udara Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza, Ratusan Orang Tewas

Ratusan demonstran lainnya berkumpul di depan Kedutaan Besar Prancis di Beirut sembari membawa bendera Palestina.

Kamp pengungsian Palestina di Kota Sidon dan Tyre juga diwarnai kemarahan saat faksi Palestina di Libanon menyerukan demonstrasi besar-besaran memprotes serangan udara Israel itu.

Penjabat Perdana Menteri Libanon Najib Mikati telah menetapkan Rabu (18/10) sebagai hari berkabung nasional. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya