Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GERAKAN Hizbullah Libanon yang didukung Iran pada Jumat (13/10) mengatakan mereka akan sepenuhnya siap untuk bergabung dengan sekutunya, Hamas, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.
Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem berbicara ketika Hamas dan Israel saling baku tembak untuk hari ketujuh, setelah ratusan anggota bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel pada hari Sabtu dan menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Israel membalas dengan menghujani serangan udara dan artileri terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 1.537 orang.
Baca juga: Iran: AS Harus Kendalikan Israel untuk Hindari Perang Regional
"Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami," kata Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut.
"Kami sepenuhnya siap dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan," ujarnya.
Baca juga: Israel Peringatkan 1,1 Juta Warga Gaza untuk Segera Pindah ke Selatan
Pejabat tersebut, yang pernyataannya bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut, menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang.
Upaya yang dilakukan oleh, "Negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan PBB, secara langsung dan tidak langsung, meminta kami untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, tidak akan mempengaruhi kami," katanya seraya menambahkan bahwa, "Hizbullah tahu tugasnya."
Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Libanon dalam beberapa hari terakhir, meskipun serangan balasan masih terbatas.
Pada Senin, Hizbullah mengatakan serangan Israel menewaskan tiga anggotanya. Sementara pejuang Palestina mengklaim upaya infiltrasinya gagal.
Israel mengatakan pihaknya menyerang pos pengamatan Hizbullah pada Selasa. Sayap bersenjata Hamas mengaku menembakkan roket.
Pada Rabu, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan posisi Israel di dekat desa Dhayra. Tembakan balasan Israel tak lama kemudian melukai tiga orang dan mengubah Dhayra menjadi kota hantu. (AFP/Z-2)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatih tim nasional Libanon Miguel Moreira mengakui anak-anak asuhnya mengalami kesulitan beradaptasi di Indonesia. Suhu tropis yang cukup tinggi menjadi salah satu kendala utama.
Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri mengaku tidak puas dengan permainan Garuda Muda pada laga kedua kontra Libanon yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, pada Minggu (16/4).
Beckham Putra Nugraha menjadi pahlawan saat timnas U-22 Indonesia melawan Libanon di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/4) malam WIB.
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Bangsa Arab juga menolak skenario Israel untuk Gaza pascaperang tanpa rencana yang masuk akal bagi berdirinya negara Palestina.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved