Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AMERIKA Serikat harus mengendalikan Israel untuk mencegah dampak perang regional dengan Hamas. Ini dikatakan diplomat utama Iran pada Jumat (13/10) di Beirut. Ia menambahkan bahwa Teheran berupaya menjaga keamanan Libanon.
Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian berbicara ketika Hamas dan Israel saling baku tembak untuk hari ketujuh, setelah ratusan orang bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel pada Sabtu dan menewaskan 1.200 orang. Israel membalas dengan menghujani serangan udara dan artileri terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza menyebabkan lebih dari 1.530 orang tewas.
"Amerika ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza dan ini kesalahan besar," kata Amir-Abdollahian. "Jika Amerika ingin mencegah berkembangnya perang di wilayah tersebut, mereka harus mengendalikan Israel."
Baca juga: Menlu AS Tur Negara Arab Demi Dapatkan Dukungan Tekan Hamas
Meskipun Teheran telah lama menjadi pendukung kelompok Islam Palestina Hamas, para pejabat Iran berkukuh bahwa republik Islam tersebut tidak terlibat dalam serangan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada akhir pekan.
Untuk mencegah meluasnya pertempuran ke Libanon menyusul ketegangan perbatasan dalam beberapa hari terakhir, Amir-Abdollahian tiba di Beirut pada Kamis malam setelah singgah di Bagdad. "Keamanan dan perdamaian Libanon penting bagi kami," kata Amir-Abdollahian setelah bertemu dengan Perdana Menteri Libanon Najib Mikati.
Baca juga: Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
"Salah satu tujuan perjalanan kami yaitu menekankan keamanan Libanon," tambahnya. Namun dia tidak sepenuhnya mengenyampingkan kemungkinan eskalasi.
Dalam konferensi pers dengan rekannya dari Libanon pada Jumat, ia mengatakan, "Jika kejahatan perang sistemik rezim Zionis tidak segera dihentikan, kemungkinan apa pun bisa terjadi." Teheran, tambahnya, berupaya menjadi tuan rumah pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara.
Terkait hal tersebut, koordinasi awal telah dilakukan dengan Sekjen OKI. Juga pada Jumat, Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah untuk membahas kejadian potensial dan posisi yang harus diambil sehubungan dengan perkembangan terkini, menurut pernyataan Hizbullah.
Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Libanon dalam beberapa hari terakhir, meskipun serangan balasan masih terbatas. (AFP/Z-2)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved