Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AMERIKA Serikat harus mengendalikan Israel untuk mencegah dampak perang regional dengan Hamas. Ini dikatakan diplomat utama Iran pada Jumat (13/10) di Beirut. Ia menambahkan bahwa Teheran berupaya menjaga keamanan Libanon.
Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian berbicara ketika Hamas dan Israel saling baku tembak untuk hari ketujuh, setelah ratusan orang bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel pada Sabtu dan menewaskan 1.200 orang. Israel membalas dengan menghujani serangan udara dan artileri terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza menyebabkan lebih dari 1.530 orang tewas.
"Amerika ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza dan ini kesalahan besar," kata Amir-Abdollahian. "Jika Amerika ingin mencegah berkembangnya perang di wilayah tersebut, mereka harus mengendalikan Israel."
Baca juga: Menlu AS Tur Negara Arab Demi Dapatkan Dukungan Tekan Hamas
Meskipun Teheran telah lama menjadi pendukung kelompok Islam Palestina Hamas, para pejabat Iran berkukuh bahwa republik Islam tersebut tidak terlibat dalam serangan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada akhir pekan.
Untuk mencegah meluasnya pertempuran ke Libanon menyusul ketegangan perbatasan dalam beberapa hari terakhir, Amir-Abdollahian tiba di Beirut pada Kamis malam setelah singgah di Bagdad. "Keamanan dan perdamaian Libanon penting bagi kami," kata Amir-Abdollahian setelah bertemu dengan Perdana Menteri Libanon Najib Mikati.
Baca juga: Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
"Salah satu tujuan perjalanan kami yaitu menekankan keamanan Libanon," tambahnya. Namun dia tidak sepenuhnya mengenyampingkan kemungkinan eskalasi.
Dalam konferensi pers dengan rekannya dari Libanon pada Jumat, ia mengatakan, "Jika kejahatan perang sistemik rezim Zionis tidak segera dihentikan, kemungkinan apa pun bisa terjadi." Teheran, tambahnya, berupaya menjadi tuan rumah pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara.
Terkait hal tersebut, koordinasi awal telah dilakukan dengan Sekjen OKI. Juga pada Jumat, Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah untuk membahas kejadian potensial dan posisi yang harus diambil sehubungan dengan perkembangan terkini, menurut pernyataan Hizbullah.
Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Libanon dalam beberapa hari terakhir, meskipun serangan balasan masih terbatas. (AFP/Z-2)
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved