Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
TENTARA Israel dan gerilyawan Gaza, Palestina, saling menyerang lintas perbatasan, Rabu (10/5), dalam eskalasi kekerasan mematikan terburuk di wilayah pesisir Palestina pada beberapa bulan. Asap mengepul dari daerah kantong pantai yang berpenduduk padat itu setelah Israel mengumumkan pihaknya menargetkan lokasi peluncuran roket kelompok militan Jihad Islam.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan empat orang tewas, sehari setelah serangan Israel di wilayah Palestina yang menewaskan 15 orang. Sirene meraung-raung di daerah Tel Aviv, seorang wartawan AFP melaporkan, dan area masyarakat yang dekat dengan perbatasan untuk memperingatkan tembakan roket yang datang.
Seorang jurnalis AFP di Gaza melihat puluhan roket ditembakkan oleh militan Palestina. Seorang pejabat senior keamanan Israel mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 60 roket diluncurkan.
Baca juga: Warga Rusia Salah Satu Korban Tewas Serangan Israel ke Gaza
Layanan darurat Israel Magen David Adom mengatakan belum menerima laporan langsung tentang korban. Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket di atas kota pesisir Ashkelon dan di tempat lain di selatan, saksi fotografer AFP.
Kekerasan terbaru terjadi sehari setelah serangan Israel di Gaza menewaskan tiga militan Jihad Islam dan 12 lainnya, termasuk empat anak-anak, menurut jumlah kementerian kesehatan.
Militer Israel mengatakan serangan pada Rabu (10/5) juga termasuk menembaki militan yang sedang melakukan perjalanan ke lokasi peluncuran roket di kota Khan Yunis di selatan Gaza. Jihad Islam bersumpah pada Selasa untuk membalas dengan Israel memperingatkan penduduknya di dekat perbatasan untuk tinggal dekat tempat perlindungan bom.
Baca juga: Iran Curiga Alasan Sebenarnya Israel Serang Jihad Islam
Menjelang baku tembak, Rabu, toko-toko Gaza yang biasanya ramai ditutup. "Orang-orang di Gaza memperkirakan yang terburuk," kata penduduk Monther Abdullah, 50. "Semua orang merasa cemas dan orang-orang jarang berada di jalan."
"Saya benar-benar merasa akan ada perang. Ada ketegangan dan ketakutan, baik di sini maupun di sana." Kekerasan terbaru terjadi pada peringatan kedua perang 11 hari yang menghancurkan antara militan Gaza dan Israel.
Baca juga: Israel Perkuat Hambatan bagi Pasien Palestina untuk Berobat
Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou mengatakan, Rabu, "Serangan perlawanan bersatu ialah bagian dari proses menanggapi pembantaian yang dilakukan oleh (Israel)." Baik Hamas maupun Jihad Islam dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.
Rabu pagi, pasukan Israel menyerbu kota Qabatiya di Tepi Barat, menewaskan dua orang yang dituduh menembaki tentara. Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi kedua pria itu sebagai Ahmed Jamal Tawfiq Assaf, 19, dan Rani Walid Ahmed Qatanat, 24.
Baca juga: Ribuan Warga Israel Tinggalkan Rumah usai Penyerangan Gaza
Militer Israel mengatakan pasukan menahan satu orang selama penggerebekan ketika tentara ditembak dari kendaraan. "Tentara membalas dengan tembakan langsung ke arah dua penyerang dan membunuh mereka," kata tentara.
Para pelayat termasuk militan bersenjata kemudian membawa jenazah kedua pria itu melalui jalan-jalan dalam prosesi pemakaman. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967 dan pasukannya secara teratur melakukan operasi di kota-kota Palestina. (Z-2)
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
PARA pemimpin gereja di Kota Taibeh, Tepi Barat, Palestina, menyerukan bantuan komunitas global untuk menghentikan gelombang kekerasan dari para pemukim Yahudi.
KEKERASAN yang dilakukan para pemukim Yahudi di wilayah Palestina menyasar Desa Taibeh,. Ini merupakan satu-satunya desa Palestina yang seluruh penduduknya beragama Kristen.
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
Sedikitnya 24 orang tewas di Gaza selatan saat antre bantuan, di tengah tuduhan pasukan Israel menembaki warga sipil. IDF membantah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved