Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ISRAEL memperkuat hambatan bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade untuk mencari perawatan medis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan itu dalam laporan yang diterbitkan Selasa (10/5).
Berjudul Hak atas Kesehatan, laporan itu menemukan banyak contoh pada 2019-2021. Hambatan itu berupa pembatasan keamanan dengan menunda atau mencegah warga Palestina di dua wilayah terpisah untuk menerima perawatan medis.
WHO menyerukan Israel untuk mengakhiri penundaan sewenang-wenang dan penolakan izin untuk pasien Palestina di seluruh Tepi Barat dan Gaza yang diduduki. WHO mengatakan hanya 65% permohonan bagi pasien di Gaza untuk meninggalkan daerah kantong pantai yang disetujui oleh Israel. Padahal, ambulans menghadapi waktu tunggu rata-rata 68 menit di persimpangan Erez antara Israel dan Gaza.
Baca juga: Ribuan Warga Israel Tinggalkan Rumah usai Penyerangan Gaza
COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang mengawasi urusan sipil di wilayah pendudukan, tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967. Gaza berada di bawah blokade Israel yang secara ketat mengontrol lalu lintas orang dan barang.
Israel mengoperasikan rezim izin yang ketat untuk warga Palestina yang ingin meninggalkan wilayah itu untuk perawatan kesehatan. WHO menyatakan keprihatinannya atas 385 interogasi oleh pasukan keamanan Israel terhadap pasien dan rekan mereka yang meninggalkan Jalur Gaza dalam periode yang dicakup.
Baca juga: Siapakah Jihad Islam dan Mengapa Israel Menargetkannya?
Ambulans, imbuh laporan WHO, sering kali tidak dapat melewati pos pemeriksaan sehingga pemindahan pasien dari ambulans Palestina ke ambulans Israel dapat ditunda. WHO juga meminta Israel untuk memfasilitasi masuknya semua obat-obatan penting dan pasokan medis ke Jalur Gaza yang miskin.
Israel melarang pengiriman barang ke Gaza yang dianggap dapat digunakan untuk tujuan militer sebagai bagian dari blokade yang diberlakukan sejak kelompok bersenjata Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007. Sejumlah besar pasokan medis, seperti suku cadang untuk mesin sinar-X dan pemindai CT, termasuk dalam kategori penggunaan ganda ini, menyebabkan kekurangan alat di rumah sakit di Gaza. Sekitar 2,9 juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat, dan sekitar 2,3 juta di Gaza. (Z-2)
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
HAMPIR 100.000 warga Palestina tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza. Ini mewakili sekitar 4% dari populasi wilayah tersebut. Harian Israel Haaretz mengatakan itu.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved