Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
JIHAD Islam Palestina, salah satu kelompok perlawanan bersenjata yang berbasis di Jalur Gaza, menjadi sasaran serangan udara Israel pada Selasa (9/5) pagi. Jihad Islam pun berada di pusat gejolak kekerasan antara Israel dan Jalur Gaza pada musim panas lalu.
Jadi, siapakah Jihad Islam dan mengapa Israel menargetkannya? Berikut panduan singkat untuk kelompok bersenjata yang mengalami tiga pemimpinnya tewas dalam serangan udara Israel, Selasa (9/5) pagi, sebagaimana dilansir The New York Times.
Kelompok pelawanan bersenjata Palestina terbesar kedua di Gaza, Jihad Islam, sejtinya sering dikalahkan oleh gerakan Hamas yang lebih besar. Ini terbukti dengan Hamas menguasai dan memerintah Gaza sejak 2007.
Baca juga: Di PBB, Israel Klaim Pembenaran Serangan Mematikan Gaza
Jihad Islam didirikan pada 1980-an di Jalur Gaza untuk melawan pendudukan Israel dan mempertahankan kehadirannya di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Iran mendukung kedua kelompok, Jihad Islam dan Hamas, dengan pendanaan dan senjata. Karenanya, Israel serta Amerika Serikat mencantumkan keduanya sebagai organisasi teroris.
Militer Israel mengatakan pada Selasa bahwa mereka menargetkan dan membunuh tiga pemimpin Jihad Islam yang dituding bertanggung jawab atas serangan roket terhadap Israel dan serangan lain terhadap warga Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Sejumlah Kelompok Bersenjata Palestina Tanggapi Pembantaian Israel di Gaza
Tiga orang yang tewas ialah Khalil Bahitini, komandan wilayah Jalur Gaza utara; Tareq Ezzedine, pemimpin senior kelompok itu; dan Jihad Al-Ghanam, sekretaris dewan militer kelompok itu.
Jihad Islam menyebut pembunuhan itu sebagai pembantaian. Beberapa istri dan anak laki-laki juga dibunuh.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 13 Orang termasuk Tiga Pemimpin Jihad Islam
"Kami menegaskan bahwa darah para martir akan meningkatkan tekad. Kami tidak akan meninggalkan posisi kami dan perlawanan akan terus berlanjut," katanya dalam suatu pernyataan.
Kelompok itu bersumpah untuk membalas perbuatan Israel itu.
Hamas dan Jihad Islam sering kali bersatu melawan musuh bersama mereka, Israel. Mereka ialah anggota paling penting dari ruang operasi gabungan yang mengoordinasikan sebagian besar aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di kantong pantai kecil Gaza.
Namun kadang-kadang hubungan keduanya tegang, terutama ketika Hamas menekan Jihad Islam untuk menghentikan serangan atau pembalasan terhadap Israel. Jihad Islam sering bertindak secara independen dari Hamas dan berfokus terutama pada konfrontasi militer.
Itu kadang-kadang menarik Hamas ke dalam pertempuran bersama Jihad Islam. Pada kesempatan lain, Hamas hanya menyaksikan saat Jihad Islam bentrok dengan Israel.
Tiga hari serangan lintas batas sengit antara Israel dan Jihad Islam di Gaza pada Agustus berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi Mesir. Gencatan tercapai setelah putaran paling intens pertempuran Israel-Palestina dalam lebih dari setahun.
Militer Israel memulai permusuhan itu ketika membunuh seorang pemimpin Jihad Islam dengan serangan rudal. Israel mengklaim tindakan itu untuk menggagalkan serangan yang akan segera terjadi.
Serangan Israel itu mencapai sasaran di Jalur Gaza dari udara, darat, dan laut. Jihad Islam menanggapi dengan sekitar 1.100 roket dan mortir ke wilayah Israel, kata militer Israel.
Sedikitnya 44 warga Palestina tewas dalam pertempuran itu, 15 di antaranya anak-anak. Sebanyak 360 orang terluka dengan 20 di antara mereka dalam kondisi serius, kata Kementerian Kesehatan di Gaza saat itu. (Z-2)
GEDUNG Putih mengeluarkan pernyataan keras menyusul laporan dari CNN, The New York Times dan sejumlah media besar lainnya tentang serangan AS ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
Serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran dilaporkan tidak berhasil menghancurkan komponen inti dari program itu.
MESKI hanya berlangsung 12 hari, perang antara Israel dan Iran telah membebani ekonomi Israel dengan biaya luar biasa besar. Israel mengalami kerugian miliaran dolar
DUDUK dalam diam di rumahnya di Jalur Gaza, Mohammed al-Haddad menatap dengan nanar sekantong kecil tepung di sampingnya.
Pemerintah Iran menyerukan komunitas internasional untuk tidak tinggal diam terhadap serangan militer Israel yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah wilayah di Iran.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved