Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH kelompok bersenjata Palestina, termasuk Jihad Islam Palestina dan Hamas, memperingatkan bahwa Israel akan membayar mahal atas pembunuhan yang ditargetkan terhadap tiga pejabat senior PIJ di Jalur Gaza pada Selasa (9/5). Otoritas Palestina mengecam operasi Israel sebagai pembantaian yang mengerikan.
Sedikitnya 13 warga Palestina, termasuk pejabat tinggi Jihad Islam, tewas dalam serangan udara Israel menjelang fajar, kata sumber Palestina. Ia menambahkan bahwa 20 orang lain terluka.
Dalam tanggapan pertama, Jihad Islam mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa pihaknya meminta tanggung jawab penuh musuh Zionis atas pembantaian teroris yang keji ini yang melintasi semua garis dan merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata. Jihad Islam mengatakan bahwa respons Palestina tidak akan ditunda. "Musuh tidak akan mencapai tujuannya dan kami akan melanjutkan tugas suci kami untuk melawan musuh dan menghadapinya di semua arena," tambahnya sebagaimana dilansir The Jerusalem Post.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 13 Orang termasuk Tiga Pemimpin Jihad Islam
"Musuh Israel akan membayar kejahatan kepengecutannya," kata Mohammed al-Hindi, kepala biro politik Jihad Islam. "Perlawanan sedang berlangsung dan meningkat. Itu sendiri yang akan menentukan keputusan akhir dalam konflik ini," katanya. "Bagi kami, syahid merupakan suatu kehormatan dan pembunuhan para pemimpin akan menerangi jalan jihad (perang suci) bagi kami."
Kelompok bersenjata Jihad Islam, Brigade Al-Quds, mengonfirmasi dalam suatu pernyataan bahwa ketiga pejabat yang terbunuh itu terlibat dalam kegiatan militer. Dikatakan bahwa Jihad al-Ghannam ialah sekretaris jenderal dewan militer kelompok itu, Khalil al-Bahtini ialah anggota dewan dan komandan PIJ wilayah utara Jalur Gaza, dan Tareq Izaldin ialah salah satu pemimpin kerja militer di Tepi Barat.
Baca juga: Di PBB, Israel Klaim Pembenaran Serangan Mematikan Gaza
"Darah para syuhada akan meningkatkan ketabahan kami dan kami tidak akan meninggalkan posisi kami," tambah kelompok itu. "Perlawanan akan berlanjut, atas kehendak Tuhan."
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam suatu pernyataan tak lama setelah serangan udara Israel bahwa Israel akan membayar mahal atas kejahatan itu. “Faksi Palestina sendiri yang akan menentukan cara yang akan menyakiti musuh," kata Haniyeh tanpa menjelaskan lebih lanjut. "Musuh menargetkan semua rakyat kita dan perlawanan bersatu dalam menghadapi (Israel)."
Baca juga: Palestina Minta UNESCO Setop Permukiman Ilegal Israel di Situs Sebastia
Dalam pernyataan lain, pimpinan Hamas di Jalur Gaza juga mengancam bahwa Israel akan membayar mahal atas kejahatan dan agresinya. Kelompok itu menambahkan bahwa serangan udara pada Selasa tidak akan membawa keamanan ke Israel.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa Israel delusi jika berpikir bahwa operasi militer semacam itu akan menghentikan perjuangan Palestina. Sayap bersenjata Hamas, Izaddin al-Qassam, mengatakan, "Darah rakyat dan pejuang kami akan menjadi cahaya yang menerangi jalan pembebasan dan api yang membakar," Israel.
Front Populer PLO untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga mengatakan bahwa Israel akan membayar mahal atas pembunuhan tiga pejabat PIJ. Pembunuhan ketiga pria tersebut, kata PFLP, tidak akan menghentikan serangan bersenjata terhadap Israel. Di Ramallah, Otoritas Palestina mengutuk, "Eskalasi Israel yang berbahaya terhadap rakyat kami," dan menuduh Israel menargetkan anak-anak dan perempuan.
"Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi berbahaya ini yang menyeret kawasan itu ke arah kekerasan, ketegangan, dan ketidakstabilan," kata juru bicara kepresidenan PA Nabil Abu Rudaineh. "Kami memperingatkan pemerintah Amerika agar tidak mengizinkan otoritas pendudukan Israel untuk terus melakukan kejahatan terus menerus terhadap rakyat Palestina."
Perdana Menteri PA Mohammad Shtayyeh mengecam pembantaian mengerikan itu. Ia mengecap Israel melakukan terorisme negara terorganisasi. (Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved