Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ukraina Kembali Ekspor Listrik

Ferdian Ananda Majni
09/4/2023 13:07
Ukraina Kembali Ekspor Listrik
Menara listrik di lokasi pertempuran di Kyiv, Ukraina.(AFP/SERGEI SUPINSKY)

UKRAINA dapat kembali mengekspor listrik untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir setelah infrastruktur energinya pulih dari serangan Rusia selama berbulan-bulan.

Rusia memulai serangannya yang panjang dan disengaja terhadap infrastruktur energi Ukraina pada bulan Oktober lalu. Serangan ini menyebabkan pemadaman listrik dan pemadaman terjadwal, membuat kota-kota di Ukraina berada dalam kegelapan selama musim dingin.

Ukraina terpaksa menghentikan ekspor listrik, tetapi sekarang akan dapat menjual kelebihan dayanya lagi.

Menteri Energi Herman Halushchenko menandatangani sebuah perintah eksekutif yang mengizinkan ekspor, meskipun pelanggan lokal tetap menjadi prioritas. Ia mengatakan bahwa sistem telah menghasilkan kapasitas ekstra selama hampir dua bulan dan bahwa Ukraina tidak menghadapi pembatasan.

Baca juga: Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina

"Musim dingin yang paling sulit telah berlalu," kata Halushchenko.

"Langkah selanjutnya adalah mulai mengekspor listrik, yang akan memungkinkan kita untuk menarik sumber daya keuangan tambahan untuk rekonstruksi yang diperlukan untuk infrastruktur energi yang hancur dan rusak,” sebutnya.

Ia juga memuji kerja keras para insinyur dan mitra internasional untuk memulihkan sistem tersebut.

Bulan lalu, penduduk di seluruh Ukraina mengatakan kepada BBC bahwa pasokan listrik menjadi lebih dapat diandalkan.

Baca juga: Finlandia Gabung ke NATO, Rusia Tak Gentar

"Kota ini telah berubah," kata Inna Shtanko, seorang ibu muda di Dnipro.

"Akhirnya, lampu-lampu jalan kembali menyala, dan tidak lagi menakutkan untuk berjalan di jalanan kota,” ujarnya.

Namun, operator jaringan listrik negara tersebut, Ukrenergo, telah memperingatkan bahwa Ukraina tidak dapat mengandalkan serangan Rusia untuk berhenti.

Ukrenergo mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.200 rudal dan pesawat tak berawak ke fasilitas energinya sejauh ini selama perang. Perusahaan ini menggambarkan serangan tersebut sebagai upaya terbesar untuk menghancurkan sistem energi negara Eropa.

Di kota-kota di seluruh Ukraina pada musim dingin ini, beberapa warga sipil harus menggunakan pusat-pusat yang dikenal sebagai pusat ketahanan untuk tetap hangat selama pemadaman listrik dan suhu yang sangat dingin.

Pusat-pusat ini menyediakan listrik dan panas, serta pasokan dasar seperti makanan dan obat-obatan. Setiap pembangkit listrik tenaga panas dan hidroelektrik di Ukraina telah rusak sejak Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi.

Kyiv juga kehilangan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia, yang berada di tangan Rusia.

Pada bulan Juni 2022, Ukraina mengatakan bahwa mereka berharap dapat menghasilkan €1,5 miliar dari ekspor listrik ke Uni Eropa pada akhir tahun, yakni pasar ekspor energi utamanya sejak perang dimulai (BBC/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya