Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Vladimir Putin mengatakan pihaknya akan menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangganya, Belarus.
Hal ini menandai pertama kalinya sejak pertengahan tahun 1990-an bahwa Moskow akan menempatkan senjata tersebut di luar negeri.
Putin membuat pengumuman ini pada Sabtu (25/3), saat meningkatnya ketegangan dengan Barat terkait perang Ukraina dan ketika beberapa komentator Rusia berspekulasi tentang kemungkinan serangan nuklir.
Baca juga: Rusia akan Nyatakan Perang ke Negara yang Berani Tangkap Putin
Amerika Serikat (AS) bereaksi dengan hati-hati. Seorang pejabat senior pemerintahan mencatat bahwa Rusia dan Belarus telah membicarakan kesepakatan semacam itu selama setahun terakhir, menurutnya tidak ada tanda-tanda Moskow berencana untuk menggunakan senjata nuklirnya.
Senjata Nuklir Taktis Rusia
Senjata nuklir taktis mengacu pada senjata yang digunakan untuk tujuan tertentu di medan perang, bukan senjata yang memiliki kemampuan untuk meluluhlantakkan kota.
Tidak jelas berapa banyak senjata semacam itu yang dimiliki Rusia, mengingat ini adalah area yang masih diselimuti kerahasiaan Perang Dingin.
Baca juga: Putin Jadikan Proposal Tiongkok Dasar Perundingan Damai dengan Ukraina
Para ahli mengatakan kepada Reuters bahwa perkembangan ini sangat signifikan, karena Rusia sampai sekarang bangga bahwa tidak seperti Amerika Serikat, Rusia tidak mengerahkan senjata nuklir di luar perbatasannya.
Penempatan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Putin mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah lama mengangkat isu penempatan senjata nuklir taktis di negaranya.
"Tidak ada yang aneh di sini: pertama, Amerika Serikat telah melakukan hal ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara-negara sekutu mereka," katanya.
Baca juga: AS 'Kipasi' Konflik Ukraina dengan Rp5.373 T di Tengah Usulan Damai Tiongkok
"Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami dalam hal nonproliferasi senjata nuklir,” ujarnya.
"Ini adalah bagian dari permainan Putin untuk mencoba mengintimidasi NATO... karena tidak ada manfaat militer dari melakukan hal ini di Belarus karena Rusia memiliki begitu banyak senjata dan pasukan di dalam negeri," kata Hans Kristensen, Direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika. (AFP/Fer/S-4)
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Di negara manapun instalasi militer jauh dari lingkungan sipil dan mesti steril.
Dedi Mulyadi diminta mengkaji kebijakan terkait program mengirim para siswa SMA/SMK bermasalah ke barak militer sebelum diterapkan agar tidak bertentangan dengan hak-hak anak.
RENCANA besar Israel seperti The Yinon Plan menunjukkan bahwa melemahnya negara-negara sekitar Israel, termasuk Iran, menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Negeri Zionis.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih absen dari KTT G7 dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
ANGKATAN Udara Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh satu unit jet tempur canggih milik Rusia, Sukhoi Su-35, di wilayah Kursk pada Sabtu (7/6) waktu setempat.
Rusia menyatakan siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk di tengah ketegangan dengan Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved