Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menerima proposal perdamaian di Ukraina yang dibuat Tiongkok. Dia pun menginginkan formula itu menjadi dasar negosiasi Moskow dengan Kyiv.
Pernyataan itu disampaikan Putin usai pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Selasa (21/3).
Dalam pernyataan bersama di akhir kunjungan kenegaraan Xi ke Moskow, keduanya memperingatkan tanpa negosiasi maka konflik di Ukraina dapat meluas.
Baca juga: AS 'Kipasi' Konflik Ukraina dengan Rp5.373 T di Tengah Usulan Damai Tiongkok
"“Kami percaya bahwa banyak dari ketentuan rencana perdamaian yang diajukan oleh Tiongkok sejalan dengan pendekatan Rusia dan dapat diambil sebagai dasar penyelesaian damai ketika mereka siap untuk itu di Barat dan di Kyiv. Namun, sejauh ini kami tidak melihat kesiapan dari pihak mereka,” kata Putin.
Xi Jinping Tegaskan Tidak Memihak
Sementara Xi menegaskan kembali posisi negaranya tidak memihak Rusia maupun Ukraina. Xi pun menyerukan kedua belah pihak mengutamakan jalur dialog.
Proposal buatan Tiongkok berisi 12 poin yang menyerukan deeskalasi dan gencatan senjata. Amerika Serikat menolak proposal itu, mengingat Beijing enggan mengutuk Rusia.
Washington mengatakan gencatan senjata akan memberikan keuntungan teritorial untuk Rusia dan memberi tentara Putin lebih banyak waktu untuk berkonsolidasi.
Baca juga: PM Jepang Mendadak ke Ukraina untuk Bertemu Zelensky
Ukraina menyambut baik keterlibatan diplomatik Tiongkok tetapi mengatakan Rusia harus menarik pasukannya dan menggarisbawahi pentingnya integritas teritorial Ukraina.
Xi dan Putin dalam kesempatan yang sama memperkuat kemitraan tanpa batas yang telah dimulai Februari lalu, kurang dari tiga minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Mereka menandatangani serangkaian dokumen tentang kerja sama strategis khususnya di bidang ekonomi.
“Saya yakin bahwa kerja sama multifaset kita akan terus berkembang demi kebaikan rakyat negara kita,” kata Putin.
ICC Siap Tangkap Vladimir Putin
Kunjungan kenegaraan Xi menjadi dukungan moril bagi Putin yang sedang dihimpit serangan negara-negara Barat. Sekaligus memberikan nafas bagi Putin yang telah berstatus tokoh yang harus ditangkap sesuai putusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Baca juga: ICC: Surat Perintah Penangkapan Putin Berlaku Seumur Hidup
Dalam pernyataan bersama mereka, Xi dan Putin juga meminta Amerika untuk berhenti merusak keamanan strategis global dan berhenti mengembangkan sistem pertahanan rudal global.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan gencatan senjata sekarang akan membekukan garis pertempuran. Itu dapat membuat Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya untuk invasi Rusia.
Rusia, Tiongkok, dan Mongolia telah menyelesaikan kesepakatan untuk menyelesaikan jalur pipa yang didambakan Rusia untuk mengirimkan gas Moskow ke Beijing.
Pipa Power of Siberia 2 yang direncanakan akan mengirimkan 50 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun dari Rusia ke Tiongkok melalui Mongolia.
Moskow mengajukan gagasan itu bertahun-tahun yang lalu, tetapi gagasan itu semakin mendesak karena Rusia beralih ke Tiongkok untuk menggantikan Eropa sebagai pelanggan gas utamanya.
Gazprom Rusia telah memasok gas ke Tiongkok melalui pipa Power of Siberia yang berada di bawah kesepakatan untuk 30 tahun senilai US$400 miliar yang diluncurkan pada akhir 2019. Pipa itu membentang sepanjang 3.000 km.
Ekspor gas Rusia ke Tiongkok masih hanya sebagian kecil dari pencapaian 177 bcm yang dikirim ke Eropa pada 2018-2019. Rusia akan mengirimkan setidaknya 98 bcm gas ke Tiongkok pada 2030. (Straits Times/Cah/S-4)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.
Donald Trump menyatakah telah terjadi kemajuan mengakhiri perang di Ukraina, setelah Steve Witkoff bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump sebelumnya memberikan batas waktu hingga Jumat agar Rusia menunjukkan kemajuan nyata menuju perdamaian.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan digelarnya putaran baru pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok untuk meredakan perang tarif.
pemerintahan Amerika Serikat (AS) dijadwalkan bertemu dengan delegasi Tiongkok di London pada Senin (9/6) dalam putaran terbaru negosiasi dagang antara Washington dan Beijing
Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Trump berbicara selama 90 menit melalui telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping kemungkinan besar akan melakukan pembicaraan via telepon pada pekan ini.
PERDANA Menteri Li Qiang menyampaikan salam hangat dari Presiden Tiongkok Xi Jinping kepada Presiden RI Prabowo Subianto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved