Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PEREMPUAN Afghanistan, Senin (12/9), memohon kepada PBB agar mengambil tindakan internasional yang kongkret untuk mengatasi aksi gender apartheid yang terjadi di negara itu sejak Taliban berkuasa, tahun lalu.
"Hari ini, hak asasi manusia tidak ada lagi di Afghanistan," ujar Mahbouba Seraj kepada Komisi HAM PBB di Jenewa.
Wartawan dan aktivis HAM itu mengaku dirinya sudah muak meneriakan mengenai tergusurnya hak perempuan, khususnya di Afghanistan, dan tidak mendapatkan tanggapan yang berarti.
Baca juga: Ledakan di Masjid Afghanistan Tewaskan 18 Orang, termasuk Ulama Berpengaruh
Taliban telah memberlakukan pembatasan keras terhadap perempuan agar sesuai dengan visi Islam versi mereka sejak kembali berkuasa, Agustus tahun lalu, secara efektif menggusur perempuan dari kehidupan publik.
Kelompok Islam garis keras itu telah menutup sekolah menengah permepuan di mayoritas provinsi dan memecat para perempuan dari posisi pemerintahan.
Mereka juga memerintahkan perempuan menggunakan burqa, yang menutupi seluruh tubuh mereka saat berada di ruang publik.
"Perempuan Afghanistan saat ini berada di bawah tekanan kelompok yang antiperempuan dan tidak mengakui perempuan sebagai sesama manusia," ujar Razia Sayad, pengacara dan mantan komisoner Komisi HAM Independen Afghanistan.
"Tidak ada lagi perempuan di Afghanistan. kami telah dihapus dari keberadaan," lanjutnya.
Dia mendesak PBB segera mengambil tindakan atas situasi yang terjadi di Afghanistan itu.
"Saya memohon kepada Anda, lakukanlah sesuatu. Jika tidak bisa, lebih baik tidak usah berbicara mengenai nasib perempuan di Afghanistan. Karena, berbicara saja tidak ada gunanya," tegasnya. (AFP/OL-1)
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
Perempuan Indonesia punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan, mulai dari pendidikan, perlawanan bersenjata, hingga politik.
Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved