Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh, Kamboja, telah menerima informasi mengenai 53 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville. Semuanya merupakan korban tawaran bekerja melalui media sosial.
"KBRI telah menghubungi pihak Kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut. Saat ini Kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan," ungkap keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (28/7).
Menurut Kemlu kasus penipuan di perusahaan investasi palsu kian marak terjadi dari tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial. Pada 2021, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.
"Namun pada 2022, kasus serupa justru semakin meningkat dimana hingga Juli 2022, tercatat terdapat 291 WNI menjadi korban. 133 di antaranya sudah berhasil dipulangkan," lanjut Kemlu.
Untuk menekan jumlah kasus tersebut, Kemlu mengaku telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri utk melakukan penyelidikan di Kamboja. "Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI Phnom Penh juga telah memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia," tambah keterangan Kemlu.
Informasi tersebut terus disampaikan kepada pihak Bareskrim Polri untuk diselidiki lebih dalam guna penindakan terhadap para perekrut. "Berbagai langkah sosialisasi juga ditingkatkan agar masyarakat waspada pada modus modus penipuan lowongan kerja di Kamboja tersebut," tutup keterangan tersebut.
Sebanyak 54 WNI diduga menjadi korban penipuan penempatan kerja di Kamboja. Tak hanya menjadi korban penipuan penempatan kerja, mereka diduga juga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Sejauh ini, Pemerintah Jawa Tengah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transigrasi telah menindaklanjuti dan masih menelusuri apakah di antara ke-54 WNI yang dimaksud ada yang tercatat sebagai warga Jawa Tengah. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari mengungkapkan, terkait dengan kabar adanya 54 WNI yang menjadi korban penempatan kerja dan TPPO tersebut telah disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
Informasi perihal dugaan penipuan dan TPPO 54 WNI di Kamboja ini berawal dari info yang tersebar luas melalui media sosial. Awalnya, seorang warganet dengan akun @angelinahui97 melaporkan terkait adanya penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja.
Melalui unggahaannya, pemilik akun ini meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Salah satu dari 53 WNI Mohammad Effendy mengaku dijanjikan berkerja sebagai operator, call center dan bagian keuangan.
Namun lokasi penempatan kerja di Kamboja tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Bahkan, terungkap pula modus pemberangkatan ke Kamboja tidak sesuai prosedural. (OL-13)
Baca Juga: Dilapori Puluhan WNI Disekap di Kamboja, Ganjar Koordinasi dengan Kemlu
PEMERINTAH Thailand mulai menerapkan pembatasan ketat di perbatasan darat dengan Kamboja termasuk melarang wisatawan untuk melintas ke negara tersebut.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
PEMERINTAH Kamboja resmi memberlakukan larangan impor buah dan sayuran dari Thailand pada Selasa (17/6).
Hun Manet juga menyerukan pertemuan mendesak Komisi Perbatasan Bersama (JBC) Kamboja-Thailand untuk melanjutkan pekerjaan penetapan batas wilayah antara kedua negara.
Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menekankan pentingnya peran kepemimpinan dalam menciptakan perdamaian berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut dunia mengakui keberhasilan Indonesia dalam ketahanan pangan.
WARGA Kabupaten Brebes, Carmadi, mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di kantornya pada Jumat (20/6). Sebab, ia menjadi salah satu dari 83 orang korban sindikat TPPO
Jejaring TPPO dalam dunia pekerjaan memang sangat kompleks, baik di negara asal maupun di negara tujuan. Oleh sebab itu, dirinya mendorong agar jejaring ini dapat segera dibongkar.
PEMERINTAH Indonesia memulangkan 554 WNI korban online scam di Myanmar dan akhirnya tiba di Tanah Air pada Selasa (18/3).
Pelaku menyiapkan berbagai dokumen, seperti paspor, visa, dan tiket pesawat untuk memberangkatkan korban. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, polisi menetapkan tiga tersangka.
POLISI membeberkan peran tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Bahrain. Ketiga tersangka berinisial SG, RH, dan NH
Pelaku merekrut korban melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan menawarkan pekerjaan di Bahrain. Korban yang tertarik kemudian diminta membayar biaya keberangkatan sebesar Rp15 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved