PRANCIS telah mendeteksi 277 kasus cacar monyet. Hal itu diungkapkan otoritas kesehatan negara Eropa itu, Selasa (21/6), termasuk kasus pertama pada perempuan di negara itu.
Jumlah kasus cacar monyet naik drastis dari lima hari sebelumnya, yang berjumlah 183 kasus. Namun, hingga saat ini, tidak ada kematian yang diakibatkan penyakit itu.
Gejala normal dari cacar monyet adalah demam tinggi, kelenjar limfa yang bengkakt, dan benjolan-benjolan di kulit seperti cacar air.
Baca juga: Ada Lebih dari 700 Kasus Cacar Monyet Secara Global
Sebelumnya, penyakit yang disebabkan oleh virus itu ditemukan di Afrika Barat dan Tengah namun kini telah menyebar ke beberapa negara, terutama negara Eropa.
"Di Prancis, kasus pertama pada perempuan ditemukan. Penularan itu tengah diselidiki. Adapun kasus lain ditemukan pada laki-laki," ujar badan kesehatan nasional Prancis dalam sebuah pernyataan resmi.
Sejauh ini, kasus cacar monyet, yang ditemukan di sekitar 40 negara, dialami oleh pria yang mempraktikan hubungan sesama jenis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Kamis (23/6) untuk membahas apakah akan mengategorikan cacar monyet sebagai wabah global.
Cacar monyet biasnaya sembuh setelah dua atau tiga pekan.
Mayoritas kasus di Prancis ditemukan di wilayah Paris dan sekitarnya meski ada sejumlah kecil kasus ditemukan di Normandy, utara Prancis, dan Cote d'Azur, selatan Prancis.
Kasus pertama cacar monyet di Prancis ditemukan pada 20 Mei, hari yang sama dengan penyakit itu ditemukan di Jerman. (AFP/OL-1)