Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PEMIMPIN Hamas Ismail Haniyeh pada Minggu (22/5) memperingatkan rencana pawai oleh kelompok nasionalis Yahudi melalui Jerusalem timur yang dicaplok Israel. Ia mengatakan bahwa kelompok Islam Palestina itu akan menggunakan semua kemungkinan untuk menghadapinya.
Pawai kontroversial yang disebut pawai bendera itu dijadwalkan berlangsung minggu depan untuk menandai Hari Jerusalem. Mereka ingin memperingati penyatuan kota itu setelah Israel mencaplok Jerusalem timur pada 1967.
Rute, yang sementara disetujui oleh otoritas Israel, memungkinkan para pengunjuk rasa memasuki Kota Tua melalui Gerbang Damaskus, yang banyak digunakan oleh orang-orang Palestina, dalam perjalanan ke Tembok Barat. Pihak berwenang Israel belum menyetujui rute yang akan membuat pawai memasuki kompleks Al-Aqsa dan ini tidak pernah terjadi di masa lalu.
Baca juga: Anggota Parlemen AS Dorong FBI Selidiki Kematian Jurnalis Palestina
Pada pidato yang menandai satu tahun sejak pergolakan 11 hari dalam konflik antara Israel dan kelompok yang menguasai Gaza, pemimpin Hamas menuduh ada seruan untuk menyerbu masjid Al-Aqsa dan menggelar pawai bendera. "Saya memperingatkan musuh agar tidak melakukan kejahatan seperti itu," lanjut Haniyeh.
"Perlawanan di Jerusalem dan Tepi Barat tidak akan mengizinkan atau menerima omong kosong Yahudi semacam itu lewat di Al-Aqsa. Kami akan menghadapinya dengan segala kemungkinan dan kami tidak akan pernah membiarkan Masjid Al-Aqsa dilanggar," katanya.
Kompleks masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga Islam. Tembok Barat menjadi situs tersuci tempat orang Yahudi bisa berdoa.
Baca juga: PM Australia yang Kalah Pemilu Disebut sebagai Teman Baik Israel
Pernyataannya muncul setelah lebih dari 70 warga Palestina terluka pekan lalu dalam bentrokan dengan pasukan Israel di pemakaman Jerusalem, menurut petugas medis Palestina. Kerusuhan tersebut menurut polisi termasuk kekerasan yang mengancam nyawa petugas. Ini terjadi beberapa hari setelah polisi Israel menyerbu prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis veteran Palestina-Amerika Al Jazeera yang terbunuh dalam serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Dengan konvensi yang telah lama dilakukan, orang-orang Yahudi diizinkan memasuki kompleks Al-Aqsha tetapi tidak untuk berdoa di sana. Bentrokan di Jerusalem tahun lalu memicu konflik 11 hari antara Israel dan Hamas yang menewaskan 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, serta 14 orang tewas di Israel, di antaranya satu anak. (AFP/OL-14)
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
Netanyahu juga dikabarkan menggunakan istilah pendudukan Jalur Gaza sebagai bagian dari tujuan utama untuk menumpas Hamas.
Mereka juga mengirim surat, yang ditandatangani oleh 550 mantan pejabat keamanan, kepada Presiden Trump yang memintanya untuk menekan Netanyahu agar mengakhiri perang Gaza.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved