Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TERDAPAT sebuah kota terowongan di bawah tanah berpasir di Gaza selatan, Palestina. Fasilitas itu dibangun para pejuang Palestina untuk menghalau invasi Israel.
Lorong bawah tanah itu tidak meninggalkan jejak di permukaan. Tapi, di daerah berhutan dekat Khan Yunis, tujuh pria bertopeng berseragam militer dan senapan mesin serta peluncur granat tertangkap kamera masuk ke terowongan.
Mereka diperkirakan berasal dari Brigade Al-Quds, pasukan bersenjata Jihad Islam yang merupakan faksi bersenjata terbesar kedua di Gaza, setelah gerakan Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Jalur Gaza
Cabang-cabang pohon yang menutupi lubang memperlihatkan lorong sempit yang berdinding dan dikelilingi beton. Fasilitas itu dilengkapi dengan lampu, sistem ventilasi, dan kabel telekomunikasi. Terowongan itu juga memiliki ruangan kecil untuk menyimpan senjata dan amunisi.
Seorang pejabat Jihad Islam mengatakan sistem terowongan itu untuk strategi defensif dan ofensif. Terowongan itu juga digunakan untuk membawa tawanan, memukul mundur serangan darat, dan melakukan berbagai operasi lapangan.
Mei lalu, selama perang 11 hari, Israel meluncurkan beberapa serangan terhadap Gaza Metro, jaringan terowongan yang memungkinkan para pejuang Palestina untuk bergerak tanpa terlihat oleh pesawat tidak berawak dan untuk melancarkan serangan balasan.
Penduduk Gaza, kota yang dihuni 2,3 juta orang, memiliki pengalaman panjang menggunakan terowongan sejak 2007. Itu ketika Israel memberlakukan blokade yang melumpuhkan sebagai tanggapan atas perebutan kekuasaan Hamas di Jalur Gaza.
Penyelundup membuat jaringan terowongan di perbatasan dengan Mesir, memungkinkan mereka untuk mengimpor segala sesuatu mulai dari barang-barang rumah tangga yang sangat dibutuhkan hingga mobil dan bahkan makanan cepat saji serta senjata.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir telah menghancurkan sebagian besar jaringan terowongan di Gaza.
"Jika terowongan Jihad Islam tidak dapat mencapai Mesir atau Israel, itu masih merupakan senjata strategis untuk perlawanan", kata juru bicara Brigade Al-Quds Abu Hamzah.
"Kami akan membiarkan hari-hari dan pertempuran yang akan datang berbicara tentang kemampuan perlawanan untuk menembus apa yang disebut penghalang (Israel) ini," ujarnya.
Kekerasan mematikan selama berminggu-minggu termasuk demonstrasi kemarahan dan tindakan keras polisi di sekitar Masjid Al-Aqsa Jerusalem telah mendorong Jihad Islam naik pitam.
Setelah dua serangan mematikan di kota pesisir Israel Tel Aviv, tentara Israel melakukan serangan besar-besaran di Tepi Barat, terutama daerah Jenin.
Operasi tersebut memicu baku tembak intens yang menewaskan beberapa pejuang dari Jihad Islam, yang didukung oleh musuh bebuyutan Israel, Iran.
Pada Senin (18/4) malam, sebuah roket ditembakkan dari Gaza ke Israel, memicu serangan udara Israel terhadap sebuah pabrik senjata.
Sekelompok pejuang Palestina mengatakan, "Kami telah menerima instruksi untuk memobilisasi dan waspada tinggi untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha dan Yerusalem. Roket-roket dalam keadaan siaga tinggi dan kami menunggu kepemimpinan untuk memutuskan." (France24/OL-1)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Juru Bicara Pemerintah Jerman mengatakan Israel tetap berkewajiban untuk memastikan pengiriman bantuan secara penuh.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved