Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ukraina Bersiap untuk Menangkal Serangan Baru Militer Rusia

 Nur Aivanni
11/4/2022 15:18
Ukraina Bersiap untuk Menangkal Serangan Baru Militer Rusia
Pasukan penjaga teritori berjalan dengan menenteng senjata di Kota Barvinkove, wilayah timur Ukraina, Sabtu (9/4/2022).(FADEL SENNA / AFP)

ANGKATAN bersenjata Ukraina bersiap pada Senin (11/4) untuk menangkal serangan baru Rusia ketika ledakan kuat mengguncang kota-kota di wilayah selatan dan timur Ukraina.

Sementara itu, pemimpin Austria berencana untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyerukan diakhirinya konflik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terus melakukan kampanye tak kenal lelah untuk mendapatkan dukungan internasional dan mengumpulkan warga negaranya.

"Rusia akan lebih takut lagi. Takut kalah. Takut kebenaran harus diakui," kata Zelenskyy dalam pidato video.

"Pasukan Rusia akan bergerak ke operasi yang lebih besar lagi di timur negara kami. Mereka mungkin menggunakan lebih banyak rudal untuk melawan kami, bahkan lebih banyak bom udara. Tapi kami sedang mempersiapkan tindakan mereka," ucapnya.

Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina pada Senin (11/4) pagi.

"Kemungkinan musuh, untuk mengganggu pasokan barang ke tempat-tempat permusuhan, akan terus menyerang fasilitas infrastruktur transportasi di Ukraina untuk menghancurkan atau melumpuhkan mereka," kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.

Baca juga: Militer Rusia Bidik Ukraina Timur, Warga Sipil Melarikan Diri

Pasukan Rusia, tambahnya, melanjutkan serangan mereka untuk membangun kendali penuh atas kota selatan Mariupol.

Sementara itu, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan dia akan bertemu Putin pada Senin di Moskow untuk pertemuan tatap muka pertama pemimpin Rusia dengan mitra Uni Eropa sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

"Kami netral secara militer, tetapi (memiliki) posisi yang jelas tentang perang agresi Rusia terhadap #Ukraina," tulis Nehammer tentang Austria di Twitter.

"Itu harus dihentikan! Perlu koridor kemanusiaan, gencatan senjata & penyelidikan penuh atas kejahatan perang," tegasnya.

Invasi Rusia telah memaksa sekitar seperempat dari 44 juta orang Ukraina meninggalkan rumah mereka, yang mengubah kota-kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.

Rusia gagal merebut kota-kota besar, tetapi Ukraina mengatakan Moskow telah mengumpulkan pasukannya di timur untuk serangan besar dan telah mendesak orang-orang untuk melarikan diri.

Serangkaian ledakan kuat terdengar di kota Kharkiv di timur laut Ukraina dan di Mykolaiv, dekat Laut Hitam di bagian selatan negara itu, lapor media Ukraina pada Minggu (10/4). (CNA/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya