Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan negaranya tidak ingin terpengaruh oleh sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia.
"Tiongkok bukan pihak dalam krisis tersebut, apalagi mau terkena sanksi," kata Wang Yi, menurut pembacaan dari panggilan telepon dengan timpalannya dari Spanyol Jose Manuel Albares yang diterbitkan pada hari ini.
"Tiongkok selalu menentang penggunaan sanksi untuk menyelesaikan masalah, apalagi sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar hukum internasional, yang akan membahayakan mata pencaharian masyarakat di semua negara," terang Wang.
Hampir tiga minggu setelah pasukan Rusia berbaris ke Ukraina, pasukan Moskow telah membombardir dan mengepung beberapa kota.
Pertempuran telah menewaskan ribuan orang dan menghancurkan infrastruktur, serta menyebabkan jutaan orang meninggalkan negara itu.
Baca juga: Sandang Presidensi G20, Indonesia Dituntut Mendamaikan Rusia-Ukraina
Pernyataan Wang itu dipublikasikan setelah pertemuan yang berlangsung selama tujuh jam antara pejabat tinggi AS dan Tiongkok di Roma.
Beijing belum secara terbuka mengutuk tindakan Moskow di Ukraina. Dan media AS melaporkan bahwa Rusia telah meminta bantuan militer dan ekonomi dari Tiongkok.
Dikatakan kantor berita resmi Xinhua pada Selasa, dalam pertemuan di Roma pada Senin dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, diplomat senior Tiongkok Yang Jiechi menegaskan kembali sikap Tiongkok bahwa Beijing berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai.
Pada pertemuan tersebut, Tiongkok meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi warga sipil dalam krisis Ukraina.
Komunitas internasional, kata Yang, harus mendukung pembicaraan semacam itu untuk mencapai hasil substantif sesegera mungkin.
Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya terhadap Putin. (AFP/OL-4)
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved