Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KANDIDAT oposisi Yoon Suk-yeol memenangi pemilihan presiden Korea Selatan (Korsel), mengantarkan sosok yang minim pengalaman dan secara terbuka mengaku antifeminis sebagai orang nomor satu di negara dengan ekonomi terbesar keemapt di Asia. Hal itu dilansir kantor berita Yonhap, Kamis (10/3).
Setelah kampanye yang sengit, Yoon, mantan jaksa yang tidak pernah memegang jabatan publik dinyatakan sebagai pemenang pada Kamis (10/3) setelah rivalnya dari Partai Demokratis Lee Jae-Myung mengakui kekalahan.
"Ini adalah kemenangan bagi seluruh warga Korsel," ujar Yoon kepada para pendukungnya di gedung Majelis Nasional.
Baca juga: Warga Korea Selatan Berikan Suara dalam Pemilihan Presiden
Pemilu Korsel kali ini diikuti oleh 77,1% pemegang hak suara setelah pemilu itu menarik banyak perhatian di negara berpenduduk 52 juta jiwa itu.
Kedua partai yang bertarung di Korsel secara ideologis berbeda jauh dan kemenangan Yoon berarti 'Negeri Ginseng' itu akan memasuki era baru ekonomi yang lebih konservatif ketimbang era Presiden Moon Jae-in yang liberal.
Kemenangan Yoon juga sangat berarti bagi Partai Kekuatan Rakyat yang terpuruk pada 2017 setelah Presiden Park Gung-hye dimakzulkan.
Hasil pemilu kali ini juga disebut akan memulai kembali era lingkaran balas dendam di Korsel saat presiden hanya mampu menjabat selama satu periode dan setiap presiden di masa sebelumnya dijebloskan ke penjara atas tuduhan korupsi seteah tidak menjabat.
Saat berkampanye, Yoon mengancam akan menggelar penyelidikan atas dugaan penyelewengan yang dilakukan Presiden Moon Jae-in.
Namun, dalam pidato kemenangannya, Yoon melontarkan irama rekonsiliasi dengan mengatakan," Kompetisi telah berakhir dan kini semua warga harus bersatu dan bekerja sama." (AFP/OL-1)
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pemilihan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat atau presiden, sementara kepala daerah bupati atau walikota dipilih melalui DPRD.
Titi menekankan DPR harus segera membahas RUU Pemilu sebab putusan MK tidak bisa menjadi obat bagi semua persoalan pemilu saat ini.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Menurut Perludem, putusan MK sudah tepat karena sesuai dengan konsep pemilu yang luber dan jurdil, dan disertai dengan penguatan nilai kedaulatan rakyat.
Banyak negara yang meninggalkan e-voting karena sistem digitalisasi dalam proses pencoblosan di bilik suara cenderung dinilai melanggar asas kerahasiaan pemilih
Investigasi akan mencakup beberapa tuduhan penting, termasuk rencana darurat militer yang gagal dilaksanakan oleh Yoon.
Lee Jae-myung resmi menjabat presiden Korea Selatan pada pukul 6.21 pagi, setelah NEC menyetujui kemenangannya dalam sesi pleno. Ia langsung menjabat tanpa masa transisi.
WARGA Korea Selatan memberikan suara dalam pemilihan presiden yang digelar tepat enam bulan setelah mantan Presiden Yoon Suk Yeol menimbulkan kekacauan politik.
MANTAN Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol akan menghadapi persidangan pidana pertamanya, Senin (14/4/2025), atas tuduhan memimpin pemberontakan.
Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan menjalani sidang pidana pertamanya pada Senin (14/4), menghadapi tuduhan memimpin upaya pemberontakan.
Mantan Presiden Yoon Suk Yeol mengucapkan selamat tinggal pada kediaman resmi setelah pencopotan jabatannya terkait deklarasi darurat militer pada Desember lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved