Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SATU juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina, satu pekan sejak Rusia melancarkan inasi. Hal itu diungkapkan PBB, Kamis (3/3), memperngiatkan jumlah itu bisa berlipat ganda jika invasi itu terus berlanjut.
PBB meminta agar semua pengungsi diperlakukan sama mengacu pada laporan bahwa warga asal Afrika dan Asia mendapatkan diskriminasi di perbatasan.
"Hanya dalam tempo tujuh hari, kita melihat eksodus 1 juta pengungsi dari Ukraina ke negara tetangga," ujar Kepala Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Filippo Grandi di Twitter.
"Kecuali konflik ini dihentikan segera, jutaan lainnya akan terpaksa melarikan diri dari Ukraina," lanjutnya.
Baca juga: Zelensky: Jika Ukraina Kalah, Eropa Berikutnya
Menurut data dari UNHCR, sebanyak 1.045.459 orang telah melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada 24 Februari lalu.
Grandi mengatakan dalam 40 tahun kerjanya di bidang pengungsi, dia tidak pernah melihat eksodus dengan jumlah sebesar itu dalam waktu yang sangat singkat.
lebih dari separuh dari jumlah itu, hampir 548 ribu orang, menyeberang ke Polandia.
Hongaria, Moldova, Slovakia, dan Rumania juga telah menampung puluhan ribu pengungsi asal Ukraina.
Grandi memuji tangapan pemerintah dan komunitas lokal negara tetangga Ukraina yang memberikan akomodasi ke jutaan pengungsi itu.
UNICEF melaporkan separuh dari jumlah pengungsi Ukraina itu adalah anak-anak. (AFP/OL-1)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
UTUSAN khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, tiba di Kyiv, Senin (14/7) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved