Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

HRW: Polisi Israel Pakai Kekuatan Berlebihan saat Kerusuhan Mei

Mediaindonesia.com
14/12/2021 20:53
HRW: Polisi Israel Pakai Kekuatan Berlebihan saat Kerusuhan Mei
Penjaga perbatasan Israel memblokade pintu masuk ke desa Palestina al-Lubban al-Sharqiya, selatan kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki.(AFP/Jaafar Ashtiyeh. )

HUMAN Rights Watch menuduh polisi Israel pada Selasa (14/12) menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa warga Arab di kota Lod selama kerusuhan pada Mei lalu. Padahal polisi memperlakukan perusuh Yahudi di kota itu dengan lebih baik.

Kekerasan di Lod, Israel tengah, terjadi ketika ketegangan meningkat di Jerusalem timur yang dicaplok Israel. Saat itu pengunjuk rasa Palestina yang menentang penggusuran ilegal bentrok dengan pasukan keamanan. Pertempuran pun berkobar antara pasukan Israel dan gerilyawan Palestina yang berbasis di Gaza.

Kerusuhan di Lod antara 10 Mei dan 14 Mei dilakukan oleh penduduk Arab dan Yahudi, menurut beberapa pejabat dan saksi, dengan tempat ibadah Yahudi dan Muslim dirusak. Namun HRW mengatakan, "Polisi tampaknya bertindak setengah hati dan tidak merata terhadap kekerasan terhadap warga Palestina di Israel yang dilakukan oleh ultranasionalis Yahudi."

Laporan kelompok itu mengutip contoh-contoh saat polisi gagal bertindak tepat waktu untuk melindungi penduduk Palestina di Lod dari kelompok-kelompok Yahudi yang kejam. Ia juga mengutip contoh ketika lembaga penegak hukum Israel menggunakan kekuatan berlebihan untuk membubarkan protes damai oleh orang Palestina.

Polisi Israel menolak tuduhan perlakuan tidak adil itu. Katanya kepada AFP bahwa petugas bekerja siang dan malam selama kerusuhan yang terjadi di Lod Mei lalu untuk memulihkan perdamaian dan keamanan bagi penduduk kota. "Investigasi dan penangkapan terkait dengan kerusuhan dilakukan terlepas dari agama atau identitas pelaku," kata seorang juru bicara polisi.

Human Rights Watch menuduh Israel melakukan kejahatan apartheid terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan dalam wilayah Israel. Israel dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menuduh kelompok tersebut memiliki bias terhadap negara Yahudi tersebut.

Baca juga: Banyak Pengungsi Suriah di Gaza tidak Dapat Bantuan UNRWA

Direktur HRW Israel dan Palestina, Omar Shakir, diusir oleh Israel pada 2019 atas tuduhan bahwa ia sebelumnya mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi, yang berupaya mengisolasi Israel akibat perlakuan buruk terhadap warga Palestina. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya