Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
LEBIH dari setengah dari sekitar dua juta penduduk Jalur Gaza merupakan keturunan pengungsi Palestina yang meninggalkan rumah mereka ketika Israel didirikan pada 1948. Saat ini mereka bergantung pada bantuan PBB.
Menurut warga Suriah, Badan PBB yang melayani pengungsi Palestina, UNRWA, tidak menganggap pengungsi Suriah sebagai tanggung jawab mereka dan hanya membantu sebagian. "UNRWA tidak mengakui anak-anak saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya, 'Anda pengungsi Suriah dan kami merawat pengungsi Palestina'," kata Donia al-Minyarawi, istri Imad al-Hisso.
"Ketika tiba di Gaza, kami pikir itu tempat yang layak huni. Yang kami lihat di Gaza tidak terbayangkan. Situasinya benar-benar menyedihkan," katanya. Dia menderita beberapa kondisi medis yang tidak mampu dia tangani.
Lina Moustafa Hassoun, 52, juga tiba secara ilegal di Gaza melalui terowongan pada akhir 2012 bersama putranya Nawras, 24. Seorang Palestina yang sebelumnya tinggal di Suriah, Hassoun mengatakan dia datang untuk mengunjungi saudara perempuannya dan bermaksud tinggal selama sebulan.
Namun ibu dan anak itu terdampar ketika terowongan yang mereka lewati ditutup. Dokumen perjalanan mereka juga telah kedaluwarsa.
"Kehidupan di Gaza sangat sulit, tidak mungkin untuk bepergian dan bekerja. Tidak ada stabilitas di sana (di Suriah) atau di sini," katanya kepada AFP.
Baca juga: Kisah Pilu Pengungsi Suriah yang Terperangkap di Gaza Palestina
Nawras merekam video untuk pengungsi Suriah lain, Warif Qassem, seorang koki yang memberikan pelajaran memasak melalui salurannya di YouTube. Bersama dengan pengungsi Suriah lain di Gaza, Qassem, 41, mendirikan asosiasi untuk melakukan advokasi dengan otoritas Palestina dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Tahun lalu, UNHCR mengeluarkan sembilan keluarga Suriah dari Gaza melalui bandara Israel di Tel Aviv. Qassem mengatakan dia berterima kasih atas keramahan warga Gaza dan menghargai masakan mereka, tetapi mengatakan situasi mereka rumit. "Kami melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan," katanya. (AFP/OL-14)
PEMERINTAH Suriah belum siap untuk berunding sampai pihak Israel memenuhi persyaratan Perjanjian Pelepasan 1974. Demikian dilaporkan saluran TV Suriah Al-Ikhbaria.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
KONFLIK Iran-Israel dapat berdampak sangat negatif terhadap Suriah jika terus meningkat.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, pernah mengutarakan keinginannya “mengambil alih” Gaza.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
Doa untuk Palestina lengkap dalam teks Arab, Latin, dan artinya. Temukan doa sesuai Al-Qur'an dan Hadits untuk mendoakan keselamatan Palestina.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved