Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
OTORITAS pendudukan Israel, Jumat (3/12), menyerahkan jenazah Mohammad Damer Matar kepada keluarganya untuk penguburan yang layak. Penyerahan ini baru dilakukan sekitar 1,5 tahun setelah dia ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel.
Jenazah Matar dilepaskan oleh militer pendudukan Israel dan diserahkan kepada keluarganya melalui Bulan Sabit Merah Palestina (RRT) di pos pemeriksaan militer Ni'lin, di sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki. Kabar ini dilansir kantor berita Palestina, Wafa.
Matar, yang berasal dari desa Deir Abu Mesh'al di Tepi Barat, ditembak mati oleh tentara pendudukan Israel di dekat kampung halamannya bersama dengan dua warga Palestina lain pada Agustus 2020. Jenazahnya telah ditahan oleh tentara pendudukan sejak saat itu.
Selama empat tahun terakhir, otoritas pendudukan Israel telah meningkatkan praktik menahan jenazah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel. Mereka mengeklaim bahwa pemakaman warga Palestina telah memberikan alasan untuk menebarkan hasutan terhadap Israel.
Israel telah lama dikecam oleh para pembela hak asasi manusia karena kebijakannya menahan jenazah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukannya selama dugaan serangan terhadap warga Israel.
Baca juga: Gereja Swedia Selidiki Tindakan Apartheid oleh Israel di Palestina
Puluhan warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel masih ditahan di kamar mayat Israel meskipun ada seruan dari kelompok hak asasi manusia di Israel untuk membebaskan mereka. (OL-14)
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved