Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

AS Ingin Produksi Satu Miliar Dosis Vaksin mRNA per Tahun

Atikah Ishmah Winahyu
18/11/2021 09:30
AS Ingin Produksi Satu Miliar Dosis Vaksin mRNA per Tahun
Seorang laki-laki melewati kantor pusat Pfizer di New York, Amerika Serikat, Kamis (11/3/2021)(ANTARA/KENA BETANCUR)

AMERIKA Serikat ingin memproduksi satu miliar dosis vaksin mRNA setiap tahun mulai 2022 mendatang. Vaksin tersebut ditujukan untuk mengatasi pandemi saat ini maupun ancaman di masa depan.

"Tujuan dari program ini adalah untuk memperluas kapasitas yang ada dengan tambahan satu miliar dosis per tahun, dengan produksi dimulai pada paruh kedua 2022," kata koordinator respons virus korona Gedung Putih, Jeff Zients selama konferensi pers pada Rabu (17/11).

“Untuk mencapai tujuan tersebut, departemen kesehatan AS mencari minat pada perusahaan yang memiliki pengalaman memproduksi vaksin mRNA untuk mengidentifikasi peluang guna meningkatkan kapasitas produksi mereka," tambahnya.

Baca juga: Aksi Protes Anti-Kudeta, 15 Orang Ditembak Mati di Sudan

Zients menuturkan, rencana ini selain memberikan lebih banyak dosis untuk penduduk AS, juga akan memungkinkan AS untuk membantu negara lain. Dia mengatakan bahwa pada hari Rabu (17/11). Washington telah mengirimkan 250 juta dosis vaksin ke 110 negara secara gratis, lebih dari gabungan setiap negara lain.

"Program ini juga akan membantu kami menghasilkan dosis dalam enam hingga sembilan bulan setelah identifikasi patogen di masa depan," tambahnya.

Presiden Joe Biden, yang popularitasnya anjlok sejak musim panas, ingin meningkatkan upaya memerangi pandemi.

Menurut laporan media AS, Biden akan segera mengumumkan pembelian 10 juta perawatan antivirus terhadap covid-19.

AS yang dengan lebih dari 760.000 kematian telah kehilangan lebih banyak nyawa secara absolut daripada negara lain mana pun di dunia, terus mencatat lebih dari 1.000 kematian per hari rata-rata selama tujuh hari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. (France24/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya