Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ISRAEL akan memperluas zona penangkapan ikan Gaza, meningkatkan pasokan air, dan memungkinkan lebih banyak pedagang dan barang Palestina memasuki Israel. Hal itu dilakukan meskipun kekerasan berlanjut di perbatasan.
"Telah diputuskan untuk memperluas zona penangkapan ikan di Jalur Gaza hingga 15 mil laut serta sepenuhnya membuka perlintasan Kerem Shalom untuk lalu lintas peralatan dan barang," bunyi pernyataan dari COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki, Rabu (1/9).
Baca juga: Usai Gantz-Abbas Bertemu, Bennett Tolak Proses Diplomatik dengan Palestina
"Selain itu, pasokan air ke Jalur Gaza akan ditambah dengan tambahan 5 juta meter kubik," tambahnya. Dikatakan jumlah pedagang Gaza yang diizinkan melewati penyeberangan Erez akan bertambah dari 2.000 menjadi 7.000.
Israel mulai memperluas zona penangkapan ikan di Gaza pada Juli. COGAT pun mengizinkan pedagang dan barang dari Gaza masuk ke negara itu untuk pertama kali dalam lebih dari setahun mulai 15 Agustus.
Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina di Tepi Barat
Kurang dari seminggu kemudian, pada 21 Agustus, bentrokan yang menyertai demonstrasi di perbatasan Gaza melukai sekitar 40 orang. Menurut Hamas, korban termasuk seorang bocah Palestina berusia 12 tahun dan seorang pria berusia 32 tahun. Seorang penembak jitu Israel juga ditembak mati dalam insiden tersebut. (AFP/OL-14)
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
PM Belanda mendukung Uni Eropa menagguhkan akses Israel ke Program pendanaan riset dan inovasi Horizon Europe, karena krisis kemanusiaan di Gaza.
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved