Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dikira ISIS, 10 Anggota Keluarga Afghanistan Tewas dalam Serangan Amerika

Nur Aivanni
31/8/2021 15:03
Dikira ISIS, 10 Anggota Keluarga Afghanistan Tewas dalam Serangan Amerika
Perempuan Afganistan menyeberang jalan di Kabul pada Selasa (31/8).(AFP/Aamir Qureshi.)

KETIKA Ezmarai Ahmadi pulang kerja pada Minggu (29/8) malam di Kabul, Afghanistan, gerombolan anak-anak biasanya menjerit-jerit menunggu untuk menyambutnya. Mereka ialan putra dan putrinya serta banyak keponakannya.

Dia menarik sedan putihnya ke jalan masuk ke rumah sederhana di Kwaja Burga, lingkungan padat penduduk di barat laut ibu kota Afghanistan, dan menyerahkan kunci kepada putra sulungnya untuk diparkir. Anak-anak itu pun masuk ke dalam kendaraan untuk bermain-main. Ezmarai menyaksikan mereka dari samping.

Kemudian dari langit biru Afghanistan, satu rudal datang menghantam mobil dengan kekuatan yang mengerikan dan melenyapkan nyawa 10 orang dalam sekejap. Padahal di hari itu Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah menghancurkan kendaraan bermuatan bahan peledak dalam serangan udaranya untuk menggagalkan upaya ISIS meledakkan bom mobil di bandara Kabul.

Pada Senin, hal itu tampak bahwa mereka bisa membuat kesalahan besar. "Roket itu datang dan mengenai mobil yang penuh dengan anak-anak di dalam rumah kami," kata Aimal Ahmadi, saudara laki-laki Ezmarai. "Itu membunuh mereka semua," tambahnya.

Aimal mengatakan 10 anggota keluarga tewas dalam serangan udara tersebut, termasuk putrinya sendiri dan lima anak lain. Pada Senin, ketika AFP mengunjungi tempat kejadian, Aimal dengan tidak sabar menunggu kerabat lain datang untuk membantunya mengatur pemakaman bagi sebagian besar keluarganya.

"Saudara laki-laki saya dan keempat anaknya terbunuh. Saya kehilangan putri kecil saya, keponakan-keponakan," katanya dengan nada putus asa.

"Kami mengetahui laporan korban sipil setelah serangan kami terhadap satu kendaraan di Kabul," kata Kapten Bill Urban, juru bicara militer AS, dalam suatu pernyataan. Aimal hampir tidak percaya saudaranya bisa dikira sebagai simpatisan ISIS, apalagi seseorang yang merencanakan serangan bom mobil yang mematikan.

Baca juga: AS Angkat Kaki, Taliban Rayakan Kemerdekaan Afghanistan

Ezmarai ialah seorang insinyur yang bekerja di organisasi nonpemerintah. Ia merupakan warga Afghanistan biasa yang berusaha memenuhi kebutuhan hidup di masa yang penuh gejolak. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya