Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TALIBAN, pada Senin, memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi jika Amerika Serikat dan sekutunya belum meninggalkan Afghanistan setelah pekan depan. Itu disampaikan ketika Washington meningkatkan upayanya untuk mengevakuasi puluhan ribu orang yang putus asa untuk keluar dari negara itu.
Ribuan tentara AS telah dikerahkan kembali ke negara itu untuk mengawasi pengangkutan orang asing dan Afghanistan dari bandara Kabul. Tekanan pun meningkat pada Presiden AS Joe Biden untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus untuk penarikan penuh.
Biden dan negara-negara anggota G7 akan bertemu pada Selasa (24/8), yang akan berkoordinasi mengenai Afghanistan dan bagaimana menangani Taliban di atas agenda itu.
"Tujuannya adalah mengeluarkan sebanyak mungkin orang secepat mungkin," kata Juru Bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, pada Senin. "Fokusnya adalah mencoba melakukan ini sebaik mungkin, pada akhir bulan," tambahnya.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih yakin bisa mengeluarkan semua orang Amerika pada tenggat waktu tersebut, tetapi bersikeras sebagian besar dari mereka yang dievakuasi setiap hari adalah warga negara Afghanistan.
Sejauh ini, Taliban tidak menunjukkan kesediaan untuk berkompromi.
Juru Bicara Suhail Shaheen mengatakan kepada Sky News bahwa kehadiran militer asing di luar batas waktu yang disepakati akan memperpanjang pendudukan. "Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi - jawabannya tidak... akan ada konsekuensinya," katanya.
Taliban saat ini sedang bekerja untuk membentuk pemerintahan, tetapi dua sumber dalam gerakan itu mengatakan kepada AFP bahwa tidak akan ada pengumuman di kabinet sampai tentara AS terakhir meninggalkan Afghanistan. (AFP/OL-13)
Baca Juga: FDA Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer untuk 16 Tahun ke Atas
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved