Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEJABAT di Otoritas Palestina dan kelompok pejuang Hamas mengeluarkan tanggapan terhadap berita koalisi pemerintahan baru di Israel yang menggulingkan Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun menjabat. Di Ramallah, Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina memperkirakan ada beberapa perubahan dalam kebijakan Israel terhadap Palestina di bawah koalisi delapan partai Perdana Menteri Naftali Bennett yang rapuh.
"Kali ini, pemerintahan tanpa Netanyahu dibentuk di Israel. Namun, tidak akurat untuk menyebutnya sebagai pemerintah perubahan, kecuali ada yang mengatakan bahwa Netanyahu tidak lagi ada di sana," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri PA. "Mengenai kebijakan (pemerintah baru), kami memperkirakan bahwa kami tidak akan melihat perbedaan atau bahkan mungkin lebih buruk."
Pada Senin (14/6), Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan kepergian Netanyahu menutup bab salah satu periode terburuk dari konflik Israel-Palestina. Tetapi Shtayyeh juga mengatakan dia tidak berada di bawah ilusi tentang pemerintah baru atau kemungkinannya untuk memajukan perjanjian damai dengan Palestina.
Di Jalur Gaza, Hamas mengatakan akan terus berperang melawan pemerintah Israel dalam bentuk apapun.
Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, mengatakan, "Setiap pemerintah Israel ialah entitas penjajah pemukim yang harus dilawan dengan segala bentuk perlawanan, terutama perlawanan bersenjata."
Barhoum mengatakan bahwa perilaku pemerintah ini di lapangan akan menentukan cara dan sifat menanganinya di lapangan. Israel dan Hamas berperang 11 hari bulan lalu yang dijuluki Operasi Penjaga Tembok dimulai pada 10 Mei ketika Hamas menembakkan rentetan roket ke Jerusalem sebagai tanggapan atas bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina di Jerusalem Timur.
Netanyahu telah lama memiliki hubungan antagonis dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas karena pembicaraan damai secara efektif terhenti selama dekade terakhir. Netanyahu dianggap bersekutu erat dengan mantan presiden Donald Trump yang dilihat orang Palestina sebagai bias terhadap Israel dan Palestina.
Namun Bennett, mantan ketua dewan pemukim Yesha, tidak dipandang sebagai wajah yang ramah oleh orang-orang Palestina. Bennett telah lama bersumpah untuk mencegah pembentukan negara Palestina dan telah menggunakan bahasa yang menghasut di masa lalu ketika berbicara tentang Palestina dan Arab Israel.
Bennett pernah berkata bahwa dia telah membunuh banyak orang Arab dalam hidupnya dan tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, seorang penasihat utama baru-baru ini menganggap bahwa dia hanya membuat retorika yang membara. (Times of Israel/OL-14)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved