Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hikmahanto: Konflik Palestina-Israel Kompleks dan Multidimensi

Basuki Eka Purnama
20/5/2021 09:37
Hikmahanto: Konflik Palestina-Israel Kompleks dan Multidimensi
Seorang warga Palestina menangisi kerabatnya yang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.(AFP/SAID KHATIB)

GURU Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menegaskan konflik Palestina dan Israel sangat kompleks, multidimensi, dan tidak bisa dilihat hitam putih.

"Banyak pihak di Indonesia menyederhanakan konflik Palestina dan Israel sebagai konflik agama. Padahal, konflik yang terjadi sangat kompleks, multidimensi dan tidak bisa dilihat hitam putih," ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5).

"Justru konflik yang terjadi dimanfaatkan berbagai pihak untuk membangun narasi sesuai kepentingan, orientasi politik, dan ideologi," ujar Rektor Universitas Jenderal A Yani itu.

Baca juga: Biden Minta Israel Hentikan Serangan ke Gaza

Hikmahanto mengatakan pihak yang memanfaatkan tidak hanya pemerintahan suatu negara terhadap negara lain tetapi juga elemen-elemen yang ada dalam suatu negara.

Berbagai pihak saling bertikai mengenai siapa yang harus dibela sementara pada saat bersamaan korban sipil terutama perempuan dan anak-anak terus menjadi korban, kata dia.

Saat ini, lanjut Hikmahanto, sebaiknya semua pihak tidak mengedepankan kepentingan dan orientasi politik bahkan ideologi.

"Adapun yang harus dikedepankan adalah kekerasan harus diakhiri demi kemanusiaan. Demi kemanusiaan harus ada deeskalasi penggunaan kekerasan oleh pihak-pihak yang bertikai," kata dia.

Lebih dari 200 warga Palestina telah tewas, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Lebih dari 1.235 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak akibat serangan Israel.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan, Minggu (16/5), tentang ketegangan antara Israel dan Palestina di tengah serangan sebelumnya di
Gaza, tetapi perdebatan itu berakhir tanpa hasil yang konkret.

Sesi itu adalah yang ketiga yang diadakan badan tertinggi PBB minggu ini, setelah dua langkah Amerika Serikat (AS) memblokir pernyataan bersama yang akan mengutuk Israel atas kekerasan dan menyerukan gencatan senjata.

Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Jerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Jerusalem. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya