Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kesepakatan bersejarah yang akan mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negaranya. Kesepakatan yang dibantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tersebut, Israel telah setuju untuk menangguhkan penerapan kedaulatan ke wilayah Tepi Barat yang telah dicaploknya.
Dikutip The Sydney Morning Herald, pejabat Gedung Putih mengatakan kesepakatan itu adalah hasil dari diskusi panjang antara Israel, UEA, dan AS. Kemudian disahkan dalam panggilan telepon pada Kamis, waktu AS, antara Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed.
"Terobosan besar hari ini! Perjanjian perdamaian bersejarah antara dua teman besar kami, Israel dan Uni Emirat Arab," tulis Trump di Twitter.
Di Ruang Oval Gedung Putih, Trump mengatakan diskusi antara kedua pemimpin terkadang tegang. Sementara kesepakatan serupa juga tengah dibahas dengan negara lain di kawasan.
Trump menambahkan bahwa upacara penandatanganan termasuk delegasi dari Israel dan UEA akan diadakan di Gedung Putih. Diperkirakan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Perjuangan Merah Putih untuk Kemerdekaan Palestina
Para pejabat AS menggambarkan perjanjian tersebut, yang dikenal sebagai Abraham Accords, sebagai yang pertama dari jenisnya sejak Israel dan Yordania menandatangani perjanjian perdamaian pada tahun 1994. Hal itu juga memberi Trump keberhasilan kebijakan luar negeri saat ia berupaya untuk kembali terpilih pada 3 November.
Namun seorang pejabat senior Palestina mengecam kesepakatan yang ditengahi AS itu. Hanan Ashrawi mengatakan di Twitter bahwa kesepakatan itu melanggengkan pendudukan Israel di Tepi Barat.
"Israel mendapat imbalan sebab tidak menyatakan secara terbuka apa yang telah dilakukannya terhadap Palestina secara ilegal dan terus-menerus sejak awal pendudukan," tulisnya.
Dia juga mengatakan UEA telah maju dengan 'kesepakatan/normalisasi rahasia dengan Israel'. "Tolong jangan membantu kami. Kami bukan daun ara siapa pun!" dia menulis.
Netanyahu, dalam komentar pertamanya tentang kesepakatan itu, mengatakan di Twitter "hari bersejarah bagi negara Israel".
Putra mahkota Abu Dhabi mengatakan di Twitter bahwa kesepakatan telah dicapai dan itu akan menghentikan pencaplokan Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina.
"Selama panggilan (telepon) dengan Presiden Trump dan Perdana Menteri Netanyahu, kesepakatan dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina. UEA dan Israel juga setuju untuk bekerja sama dan menetapkan peta jalan menuju membangun hubungan bilateral," katanya. (TSMH/OL-14)
Grup musik legendaris U2 mengecam kekerasan di Gaza, mengutuk serangan Hamas, mendesak perlindungan warga sipil, dan menyerukan solusi dua negara.
Madonna menyerukan Paus Leo agar melakukan misi kemanusiaan ke Gaza guna membantu anak-anak Palestina yang kelaparan.
Kematian Muhannad menambah daftar korban dari metode pengiriman bantuan melalui udara.
SEORANG tukang cukur, Ehab Nuor, 23, berbaring di atas pasir di balik tumpukan logam. Ia bersembunyi dari tembakan senapan mesin yang hebat.
Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pendudukan Jalur Gaza yang diajukan Kepala Otoritas Benjamin Netanyahu pada Jumat (8/8) pagi, yang kemudian ditentang luas.
DEMONSTRASI anti-pemerintah di Israel terus meningkat sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana pendudukan penuh atas Jalur Gaza.
Hakim federal di AS memutuskan untuk tetap menyegel dokumen grand jury dalam kasus perdagangan seks Ghislaine Maxwell.
AOL menghentikan layanan internet dial up yang akan berakhir pada 30 September 2025 di AS dan Kanada.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Nvidia dan AMD dikabarkan sepakat membayar pemerintah Amerika Serikat sebesar 15% dari penjualan semikonduktor mereka di Tiongkok.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
pemerintah Indonesia sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi/ tidak tersedia di Amerika Serikat (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved