Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saling lempar komentar terkait masa depan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Selasa (3/12).
Saling serang antarketiga pemimpin negara tersebut terjadi menjelang dimulainya peringatan KTT NATO ke-70 yang dihelat di London, Inggris.
Percikan tersebut seolah mengancam upaya NATO untuk menunjukkan persatuan aliansi mereka di hadapan Rusia dan Tiongkok.
Hal tersebut bermula saat Macron yang dalam beberapa pekan terakhir mengomentari bahwa strategi NATO mengalami mati otak.
Baca juga: Trump Ancam Tarif 100% Barang Impor Prancis
Namun, Trump membalas komentar Macron dengan keras dan mengklaim ia telah berhasil memaksa anggota NATO meningkatkan pengeluaran pertahanan.
"Saya pikir itu sangat menghina," ujar Trump yang menanggapi pernyataan Macron bulan lalu bahwa NATO mengalami mati otak dan harus lebih fokus pada teroris Islam dan membuka kembali dialog strategis dengan Rusia.
"Tidak ada yang membutuhkan NATO lebih dari Prancis. Itu pernyataan yang sangat berbahaya untuk mereka buat,” sambungnya, saat perjalanannya menuju London.
Trump kemudian melunakkan nada bicaranya saat menggelar konferensi pers dengan Macron. Namun, Macron tetap bersikukuh dengan pernyataannya dan menuduh Turki telah bekerja sama dengan para ekstremis di Suriah.
"Musuh bersama saat ini adalah kelompok-kelompok teroris dan dengan amat menyesal saya mengatakan bahwa kami tidak memiliki definisi yang sama tentang terorisme," tukas Macron.
Macron mencatat bahwa Turki bekerja sama dengan jaringan IS saat melancarkan serangan terhadap milisi Kurdi yang mendukung sekutu dalam berperang melawan Islamic State (IS).
Macron kemudian melangsungkan pembicaraan dengan Erdogan, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Merkel mengatakan ia relatif optimistis usai KTT NATO itu, namun Macron memperingatkan bahwa tidak semua klarifikasi berhasil didapat dan tidak semua ambiguitas berhasil diselesaikan.
"Ada perbedaan pendapat, pilihan yang tidak sama tetapi ada kebutuhan untuk bergerak maju," kata Macron.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga memberikan kritiknya terhadap pernyataan Macron. Ia mengatakan sekutu tidak boleh mempertanyakan kesatuan dan kemauan politik, melainkan harus berdiri bersama dan untuk saling membela.
Trump kemudian membela Stoltenberg dan kembali mengulangi pernyataannya bahwa anggota NATO berhasil meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka secara besar-besaran berkat tekanannya yang diberikan.
"Ketika saya datang, saya marah kepada NATO, dan sekarang saya telah mengumpulkan US$130 miliar," kata Trump.
Adapun Erdogan sebelumnya mengancam akan menahan upaya NATO dalam upaya meningkatkan perlindungan negara-negara Balkan, kecuali sekutu lainnya memasukkan milisi Kurdi di timur laut Suriah sebagai teroris. NATO berencana akan meningkatkan pertahanan Polandia, Estonia, Lithuania, dan Latvia dalam menghadapi kemungkinan serangan dari Rusia. (AFP/OL-2)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
Prancis menegaskan dukungannya terhadap pembentukan misi stabilisasi internasional sementara yang bertujuan memastikan keamanan bagi warga Israel dan Palestina.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
PRANCIS, Jumat (8/8), mengutuk rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dan menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap rencana tersebut.
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved