Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TERTANGGAL 9 Oktober 2019, sepucuk surat itu diawali dengan ajakan persuasif. "Mari kita menyusun kesepakatan yang bagus," kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada rekan sejabatnya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Pemimpin negara adidaya itu kemudian melontarkan gertakan dan ancaman langsung, "Anda tidak ingin dikenang sebagai pembantai ribuan orang dan saya tidak ingin bertanggung jawab sebagai penghancur ekonomi Turki. Saya akan lakukan," tulis Trump.
Politikus Partai Republik tanpa latar belakang politik dan birokrasi itu tampak mencoba lagi untuk memengaruhi jalan pikiran lawan korespondensinya.
"Sejarah akan memandang Anda dengan baik jika Anda melakukan ini dengan cara yang benar dan manusiawi," lanjut Trump.
"(Namun) sejarah akan memandangmu selamanya sebagai iblis jika hal-hal baik tidak terjadi."
"Jangan menjadi pria yang keras kepala. Jangan bodoh!" Trump menandaskan, sembari menambahkan, "Saya akan menghubungi Anda nanti."
Tidak itu saja, Trump juga menyertakan surat dari pemimpin milisi Kurdi, yang seharusnya rahasia, kepada Erdogan.
Gedung Putih kepada kantor berita AFP telah mengonfirmasi keautentikan surat tersebut.
Rilis surat itu muncul menyusul pemungutan suara di DPR AS. Tidak seperti biasanya, kali ini kubu Demokrat dan Republik sama-sama mengecam keputusan Trump menarik pasukan AS dari Suriah.
Dianggap lelucon
Setelah bocor ke publik, surat Trump yang unik itu menuai beragam respons. Ada yang mencemooh gaya surat-menyuratnya. Yang lain mempertanyakan apakah surat itu asli. Ada yang menyebutnya sebagai 'memalukan' dan 'lelucon'.
Lebih jauh, sebagian orang kemudian memarodikan surat itu. "Ini gila," kicau Justin Amash, pengacara dan politikus Partai Republik AS saat mengunggah surat Trump di akun Twitter-nya.
Anggota Kongres dari kubu Demokrat, Mike Quigley, ikut bersuara dan mengatakan kepada CNN, "Saya benar-benar berpikir itu ialah lelucon. Itu tidak mungkin berasal dari Oval Office," ujarnya.
Dari Kremlin, juru bicara Rusia Dmitry Peskov menyebut surat itu 'aneh'. Peskov mengatakan jarang sekali bahasa seperti itu dipakai dalam korespondensi antarkepala negara.
Menurut seorang diplomat Turki yang tidak mau disebut namanya kepada CNN Turki, Erdogan sudah menolak proposal Trump dan kemudian 'membuang' surat tersebut.
Menurut Erdogan, satu-satunya cara mengatasi masalah Suriah ialah milisi Kurdi harus mau meletakkan senjata dan keluar dari zona aman yang telah ditetapkan pihaknya. (Haufan Hasyim Salengke/X-11)
SEJUMLAH pemimpin Eropa berangkat ke Washington untuk menunjukkan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Donald Trump.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved