Hizbullah Pamerkan Kompleks Rudal Besar tidak Terdeteksi Israel

Wisnu Arto Subari
16/8/2024 20:32
Hizbullah Pamerkan Kompleks Rudal Besar tidak Terdeteksi Israel
Cuplikan dari terowongan tempat menyimpan rudal Hizbullah.(Dok Al-Jazeera)

HIZBULLAH pada Jumat (16/8) meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.

Sayap media Hizbullah merilis video pendek berdurasi lebih dari empat menit memamerkan fasilitas Imad 4. Cuplikan video itu menyoroti skala instalasi bawah tanah yang mencakup peluncur roket besar dan peralatan militer yang ditempatkan di terowongan yang luas.

Video tersebut juga memperlihatkan anggota Hizbullah mengendarai sepeda motor melalui terowongan. Hizbullah mengatakan fasilitas tersebut tidak hanya tersembunyi dari kemampuan pengintaian musuh Israel tetapi juga memberikan perlindungan terhadap potensi serangan.

Baca juga : Italia Ingin Ajukan Rencana Rekonstruksi Gaza pada Sidang Umum PBB

Video tersebut menyertakan pernyataan dari Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang mengatakan bahwa roket perlawanan mencakup seluruh wilayah Palestina dari Kiryat Shmona di utara hingga Eilat di selatan.

Gambar Imad Mughniyeh yang merupakan pemimpin militer partai tersebut turut ditampilkan di video. Imad dibunuh di Suriah pada 2008 dan digantikan oleh Fouad Shukr yang dibunuh oleh Israel di Beirut pada 30 Juli tahun ini.

Kekhawatiran akan terjadinya perang besar antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah pertukaran serangan lintas batas. Eskalasi tersebut terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang sejak Oktober lalu, sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas. 

Baca juga : PBB Kutuk Israel Bunuh Warga di Sekolah Penampungan Gaza

Setiap hari 130 orang tewas di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Kamis (15/8) mengungkapkan bahwa rata-rata hampir 130 orang telah tewas setiap hari di Jalur Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu. "Besarnya kehancuran tempat tinggal, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah oleh militer Israel sangat mengejutkan," kata Turk dalam suatu pernyataan.

Turk menekankan bahwa situasi tak terbayangkan di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu sebagian besar disebabkan oleh pelanggaran hukum perang yang terus dilakukan tentara Israel. Dia juga menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil, properti, dan infrastruktur sesuai hukum kemanusiaan internasional (international humanitarian law/IHL).

"Kami telah mendokumentasikan pelanggaran serius terhadap IHL oleh militer Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina, termasuk Hamas," kata dia. 

Baca juga : Meski Libanon Menderita, Hizbullah tidak Gentar Lawan Israel

Turk mendesak semua pihak untuk menyepakati gencatan senjata segera, menghentikan permusuhan, dan menghentikan pertumpahan darah. "Ketika dunia merenung dan mempertimbangkan ketidakmampuan mencegah pembantaian ini, saya mendesak semua pihak untuk menyetujui gencatan senjata segera, meletakkan senjata, dan menghentikan pembunuhan untuk selamanya," katanya. 

Para sandera harus dibebaskan, kata dia, begitu pula warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang. Turk juga mendesak agar pendudukan ilegal oleh Israel segara diakhiri dan solusi dua negara yang disepakati secara internasional harus menjadi kenyataan.

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Serangan membabi buta Israel di Gaza yang terus berlanjut menuai kecaman internasional. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya