Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
GURU Besar Ilmu Gizi IPB University Prof M Rizal M Damanik menekankan bahwa telur merupakan sumber protein hewani murah dan bergizi tinggi yang sangat dibutuhkan sejak masa kehamilan hingga anak usia dini.
"Jika kita bicara tentang pembangunan manusia berkualitas dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, maka perhatian terhadap asupan gizi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi hal yang tidak bisa ditawar," ujarnya dalam dialog eksklusif di program Jendela Negeri, Kamis (12/6).
Lebih lanjut, Prof Rizal, yang juga dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB University, menyampaikan salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masalah stunting atau gagal tumbuh pada anak.
Berdasarkan data, pada 2019, prevalensi stunting nasional mencapai 27,7%.
Berkat upaya kolaboratif berbagai pihak, angka tersebut berhasil turun menjadi 19,6% pada 2024. Meski demikian, angka ini masih harus ditekan agar target Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.
"Stunting bukan sekadar soal tinggi badan, tetapi juga memengaruhi otak, kemampuan belajar, dan produktivitas masa depan. Di sinilah telur berperan penting sebagai makanan kaya protein dan asam amino esensial, yang mendukung pertumbuhan sel otak dan tubuh secara optimal," jelasnya.
Prof Rizal menjelaskan bahwa dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
Ia bahkan menyandingkan harga telur dengan pengeluaran rokok yang masih menjadi prioritas utama dalam banyak rumah tangga di Indonesia.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga untuk rokok masih lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk sumber protein seperti telur. Padahal, dua butir telur per hari bisa menjadi investasi kecil yang dampaknya besar terhadap pembangunan SDM kita," tegasnya.
Sayangnya, banyak masyarakat masih ragu mengonsumsi telur karena mitos-mitos seperti menyebabkan bisul, jerawat, atau kolesterol tinggi. Prof Rizal menanggapi hal ini dengan menekankan pentingnya edukasi berbasis sains.
"Kolesterol dalam satu butir telur masih dalam batas aman, sekitar 170 mg, sementara kebutuhan harian orang dewasa adalah 300 mg. Masalah seperti bisul lebih sering disebabkan oleh kebersihan lingkungan dan tubuh, bukan karena makan telur," jelasnya. (Z-1)
Tahukah Anda bahwa kelelawar vampir tidak mendapat energi dari lemak atau gula? Studi terbaru ungkap bahwa mereka membakar protein darah sebagai bahan bakar utama
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Protein penting untuk membentuk otot dan menjaga kesehatan tubuh, namun konsumsi berlebihan bisa memicu masalah kesehatan.
"Misalnya selain ada nasi sebagai makanan pokok juga ada lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah serta minum air putih,"
Protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan, penanganan stunting harus maksimal. Bila tidak, berdampak pada masa depan sumber daya manusia (SDM).
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
. Salah satu upaya pencegahan dan menekan angka kasus stunting dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap balita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved